Berikut beberapa grafik yang muncul di Bloomberg pekan ini mengenai perkembangan ekonomi global, pasar, dan geopolitik terbaru:
AS
Pertumbuhan lapangan kerja AS jauh lebih lemah pada periode hingga Maret dibandingkan laporan sebelumnya, menambah tekanan pada The Fed untuk menurunkan suku bunga. Jumlah pekerja dalam daftar penggajian diperkirakan akan direvisi turun sebesar 911.000, atau 0,6%, menurut revisi awal pemerintah.
Inflasi inti AS naik sesuai perkiraan pada Agustus. Harga barang, kecuali makanan dan energi, meningkat 0,3%, menyamai kenaikan terbesar sejak Mei 2023. Hal ini mencerminkan kenaikan harga mobil baru dan bekas, pakaian, serta peralatan rumah tangga, yang menurut beberapa ekonom mungkin terdampak tarif.
Namun, para analis umumnya beda pendapat mengenai sejauh mana tarif berperan dalam laporan tersebut. Sebagian analis lain lebih fokus pada lonjakan sektor jasa terkait perjalanan seperti tiket pesawat dan penginapan hotel.
Menurut situs webnya, sepertiga jabatan tingkat tinggi di Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS)—yang menerbitkan data-data penting tentang lapangan kerja dan inflasi AS—kosong. Meski posisi komisioner telah diisi sementara, sejumlah posisi pemimpin lain yang mengawasi berbagai aspek statistik tenaga kerja dan operasi lapangan regional masih kosong.
Tricolor Holdings Inc, yang membangun bisnisnya dengan menjual mobil bekas dan memberi pinjaman pada imigran berpendapatan rendah dan tak berdokumen, mengajukan kebangkrutan pada Rabu, berpotensi membebani lembaga keuangan besar dengan kerugian dan mendorong otoritas menyelidiki tuduhan penipuan.
Meski beberapa kondisi spesifiknya, hal ini juga mencerminkan kesulitan lebih luas bagi peminjam berpendapatan rendah—dan, semakin meningkat, warga Amerika lebih kaya—seiring dengan melambatnya ekonomi.
Eropa
Proyeksi terbaru dari Badan Statistik Nasional Prancis, Insee, menunjukkan pertumbuhan hanya 0,8% pada 2025 dibandingkan dengan 1,4% di kawasan euro lainnya, mengakhiri dua tahun kinerja unggul Prancis.
Setelah pemerintahan kedua runtuh dalam kurang dari setahun awal pekan ini, perdana menteri baru, Sebastien Lecornu, menghadapi protes massal terkait kebijakan anggaran saat ia berusaha membangun dukungan parlemen untuk memangkas anggaran. Gejolak ini kembali membuat investor khawatir, memicu aksi jual aset-aset Prancis yang mengangkat biaya pinjaman pemerintah naik dibandingkan dengan negara-negara lain.
Produksi industri Jerman naik lebih dari perkiraan pada Juli, memberikan sedikit harapan bahwa sektor utama negara tersebut mungkin mulai stabil dan segera mengatasi kemerosotan yang telah berlangsung bertahun-tahun.
Asia
Pertumbuhan ekspor China melambat ke level terlemah dalam enam bulan terakhir karena penurunan pengiriman ke AS semakin dalam, meski lonjakan penjualan ke pasar lain membuat Beijing tetap di jalur untuk mencapai rekor surplus perdagangan lebih dari US$1,2 triliun tahun ini.
Ekspor Taiwan tumbuh lebih dari perkiraan, mencapai rekor bulanan sebesar US$58,5 miliar, menunjukkan permintaan barang-barang teknologi negara kepulauan itu kuat meski ada tarif baru AS.
Pasar Berkembang
Turki memangkas proyeksi produk domestik bruto (PDB), menandakan pemerintah memprioritaskan stabilitas harga daripada pertumbuhan cepat. Program Jangka Menengah baru pemerintah yang diumumkan pada Minggu malam memperkirakan ekonomi tumbuh 3,3% tahun ini dan 3,8% tahun depan, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 4% dan 4,5%.
Ekonomi Afrika Selatan tumbuh dengan laju tercepat dalam dua tahun pada kuartal kedua, didorong oleh pemulihan kuat di sektor manufaktur dan pertambangan. Produksi pertambangan tumbuh 3,7%, laju tercepat sejak kuartal I-2021. Kepala Statistik Risenga Maluleke mengatakan logam jenis platinum, emas, dan bijih kromium sebagai kontributor utama.
Dunia
AS akan mendesak sekutunya di G-7 untuk memberlakukan tarif hingga 100% terhadap China dan India atas membeli minyak Rusia. Upaya ini untuk memaksa Presiden Vladimir Putin mengakhiri perang di Ukraina. Pada Jumat, Presiden Donald Trump mengatakan kesabarannya terhadap Putin "menipis dengan cepat" dan mengancam akan menjatuhkan sanksi ekonomi baru.
Selain ECB, Chile, Georgia, Serbia, dan Uzbekistan juga menahan suku bunga mereka. Ukraina juga menahan suku bunga mereka, selagi negara tersebut mencari bantuan tambahan dari Dana Moneter Internasional (IMF) untuk memperkuat anggaran perang mereka. Turki memotong suku bunga lebih dari perkiraan. Peru dan Rusia juga menurunkan biaya pinjaman.
(bbn)


































