Google mengeklaim bahwa pengguna Chromebook dapat digunakan secara offline atau saat tak terhubung dengan internet.
Beberapa contohnya yaitu membaca dan menulis surat elektronik atau surel (email) dengan Gmail Offline, menulis catatan atau membuat daftar dengan Google Keep, membuat dan mengedit dokumen, slide, atau spreadsheet dengan aplikasi-aplikasi Google Drive, melihat dan konfirmasi kehadiran di acara dengan Google Calendar, meihat dan mengedit foto yang disimpan dengan editor foto bawaan, serta menikmati musik atau film dengan pemutar media bawaan.
Selain itu, pada semua Chromebook, penggunanya bisa membuka, mengedit, mengunduh, dan mengonversi banyak file dari Microsoft Office. Laptop tersebut pun mendukung aplikasi Android, di mana Microsoft Office kini tersedia sebagai aplikasi Android.
Untuk penyimpanan file, pengguna dapat memilih untuk menyimpannya di Chromebook atau secara daring (online) dengan layanan penyimpanan file berbasis cloud seperti Google Drive. Dengan Google Drive, mereka mengeklaim data pengguna bakal disimpan di pusat data Google yang sangat aman.
Setiap akun Google dilengkapi penyimpanan 15 gigabyte (GB) gratis, yang bisa digunakan bersama di Google Drive, Gmail, dan Google Foto.
Saat penyimpanan gratis berakhir, semua file pengguna tetap tersimpan dan dapat digunakan, unduh, atau dibagikan kapan pun. Jika membutuhkan penyimpanan tambahan, pengguna perlu mengeluarkan biaya.
Sama halnya dengan laptop biasa, Chromebook juga dapat mencetak (print), pengguna tinggal menyiapkan printer. Terkait aksesori apa saja yang bisa dipakai, Chromebook dapat menggunakan drive USB, mouse, keyboard, dan perangkat penyimpanan eksternal untuk Mac atau Windows.
Kekurangan Chromebook
Dengan berbagai keunggulan tersebut, Chromebook tetap memiliki sejumlah kekurangan. Salah satunya iTunes tidak dapat berfungsi di laptop tersebut. Alternatifnya, pengguna perlu menambahkan musik yang ingin didengar dari iTunes ke library Google Play Music.
Tak hanya itu, Chromebook pun tak memiliki CD atau DVD drive, Meski begitu, penggunanya bisa memutar file musik dan film yang tersimpan dalam format apapun yang kompatibel dengan pemutar media. Serta, dapat memutar file musik atau filmnya dari USB drive atau SD card.
Chromebook Dirancang untuk Komputasi Sederhana
Google turut merancang Chromebook untuk membuat komputasi cepat, sederhana, dan aman. Laptop ini juga harganya diklaim terjangkau dan ideal untuk memeriksa email, berbagi dokumen, dan mengobrol lewat Hangouts.
Sebelumnya, Google pun merilis sebuah laptop bernama Chromebook Pixel pada 21 Februari 2013 lalu. Laptop ini menggabungkan perangkat hardware, software, dan desain untuk menginspirasi Chromebook generasi berikutnya.
Dengan Chromebook Pixel, Google bertekad untuk memikirkan kembali semua elemen komputer guna merancang laptop terbaiknya. Adapun filosofi Chrome selalu meminimalkan “chrome” pada browser. Sama halnya, tujuan Pixel adalah menghilangkan piksel, memberikan pengalaman web yang optimal bagi pengguna.
Untuk spesifikasinya, Chromebook tersebut memiliki kerapatan piksel 239 piksel per inch. Layarnya diklaim menawarkan teks yang tajam, warna yang hidup, dan sudut pandang yang sangat lebar.
Bodi Chromebook Pixel terbuat dari paduan aluminium untuk menciptakan permukaan yang halus dan tahan lama, ventilasi tersembunyi, sekrup tak terlihat, dan speaker stereo terselip rapi di bawah keyboard dengan lampu latar. Lalu, touchpad terbuat dari kaca terukir, dianalisis dan diasah menggunakan mikroskop laser untuk memastikan navigasi yang presisi.
Laptop tersebut juga mempunyai speaker yang bertenaga dan jangkauan penuh untuk suara jernih, webcam 720p untuk video jernih, serta totalnya ada 3 mikrofon yang dirancang untuk meredam kebisingan di sekitar.
Pengembangan Fitur Baru Chromebook
Pada awal Oktober 2024, Google mengembangkan fitur-fitur baru untuk Chromebook, termasuk ada fitur kecerdasan buatan (AI) di dalamnya dan fitur yang membantu para siswa serta pendidik.
Google menyebut bakal terus melindungi laptop tersebut dari ancaman kejahatan siber seperti ransomware agar pembelajaran tetap berjalan dan utamanya pengguna dari sektor pendidikan guna mencapai potensi penuh mereka, menukil blog Google, Kamis (4/9/2025).
Google pun meluncurkan perangkat keras barunya untuk Chromebook yakni Samsung Galaxy Chromebook Plus dan Lenovo Chromebook Duet EDU G2. Kedua laptop tersebut diklaim ringan juga ramping.
Untuk Samsung Galaxy Chromebook Plus disarankan untuk guru karena perangkat ini tipis dan ringan, sehingga dapat diandalkan dalam mengajar sepanjang hari. Laptop ini merupakan Chromebook Plus pertama yang dilengkapi tombol Quick Insert untuk membantu penggunanya mengakses apa yang dibutuhkan dengan cepat. Harganya dibanderol mulai dari US$699 atau setara dengan Rp11,5 juta (kurs Rp16.459/US$).
Sementara Lenovo Chromebook Duet EDU G2 direkomendasikan untuk para siswa, karena laptop ini serbaguna dan ramping. Chromebook Plus tersebut dapat beralih dari mode laptop ke tablet, dengan casing yang diklaim kokoh. Harga laptop ini mulai dari US$319 atau sekitar Rp5,2 juta.
Fitur AI dalam Chromebook Plus
Google menyebut Chromebook Plus cukup canggih untuk alur kerja tingkat lanjut, dengan Google AI yang telah terpasang. Semua fitur ini telah diluncurkan beberapa pekan setelah pengumumannya, bersama dengan kontrol admin untuk semua fitur AI generatif (Generative AI) dan tersedia bagi siapa saja yang berusia 18 tahun ke atas.
Chromebook Plus menghadirkan sejumlah fitur AI, di antaranya help me write untuk membantu membuat konten dan materi yang berbeda bagi siswa dengan pelbagai kebutuhan dan kemampuan, help me read untuk memudahkan penggunanya meringkas PDF, artikel, atau situs web hanya dengan klik kanan, dan live translate untuk membantu pelajar memahami konten dalam bahasa mereka atau dalam bahasa yang tengah dipelajari.
Lebih jauh, live translate memungkinkan adanya teks terjemahan melalui Google AI dalam lebih dari 100 bahasa, baik itu video yang diunggah maupun video dalam artikel penelitian daring.
(far/wep)
































