Pada Rabu, ia mengatakan inflasi mungkin akan bergerak "jauh lebih dekat" ke target bank sentral dalam enam atau tujuh bulan ke depan, setelah dampak tarif mulai mereda.
Dalam skenario tersebut, The Fed harus berusaha mengantisipasi perlambatan tajam pasar tenaga kerja "karena biasanya saat pasar tenaga kerja memburuk, kondisinya memburuk dengan cepat," kata Waller.
Ia menambahkan bahwa ia yakin suku bunga acuan The Fed saat ini berada di atas suku bunga netral. Artinya, kebijakan moneter sedang membatasi pertumbuhan ekonomi.
"Kami tahu kami ingin menuju tingkat netral," katanya. "Kami tahu kira-kira berapa banyak yang mungkin ingin dikurangi—katakanlah 100, 150 basis poin. Namun, seberapa cepat kami mencapainya akan bergantung pada data yang masuk."
Musalem, Bostic
Terpisah pada Rabu, Gubernur The Fed St Louis, Alberto Musalem mengatakan suku bunga ada di posisi yang tepat untuk kondisi ekonomi saat ini. Namun, ia mengakui risiko terhadap lapangan kerja meningkat, sedangkan ancaman inflasi lebih tinggi sedikit berkurang.
"Penetapan suku bunga kebijakan yang sedikit restriktif saat ini konsisten dengan pasar tenaga kerja yang penuh lapangan kerja dan inflasi inti yang hampir satu poin persentase di atas target The Fed sebesar 2%," kata Musalem dalam pidatonya di Peterson Institute for International Economics di Washington.
Rekannya di The Fed Atlanta, Raphael Bostic juga merilis esai pada Rabu, di mana ia menegaskan lagi pandangannya bahwa satu kali pemotongan suku bunga mungkin akan tepat untuk tahun ini.
"Meski stabilitas harga tetap menjadi perhatian utama, pasar tenaga kerja cukup melambat, sehingga pelonggaran kebijakan—mungkin sekitar 25 basis poin—akan tepat untuk sisa tahun ini," tulis Bostic. "Hal ini bisa berubah, bergantung pada tren inflasi dan perkembangan pasar tenaga kerja dalam beberapa bulan ke depan."
Langkah Trump
Presiden Donald Trump, yang terus mendesak penurunan suku bunga, semakin dekat untuk meraih suara mayoritas Dewan Gubernur The Fed di Washington. Pekan lalu, ia mencoba memecat Deputi Gubernur Lisa Cook atas tuduhan penipuan hipotek. Kasus ini sedang diperkarakan di pengadilan federal.
Pada Kamis, Komite Perbankan Senat juga akan mengadakan sidang percepatan untuk mengukuhkan ekonom Gedung Putih Stephen Miran menduduki kursi kosong di Dewan Gubernur The Fed.
Waller termasuk di antara calon yang dipertimbangkan oleh pemerintah sebagai pengganti Powell, yang masa jabatannya sebagai gubernur bank sentral berakhir pada Mei. Ia mengatakan wawancara untuk posisi tersebut belum dijadwalkan.
Dia juga menolak berkomentar mengenai kasus Cook, meski dia mengutarakan optimisme bahwa kebijakan moneter akan tetap independen dari politik.
"Saya masih yakin bahwa kita memiliki The Fed yang independen. Orang-orang yang ditunjuk akan bertindak seperti itu dan berperilaku secara apolitis," kata Waller. "Jadi, saya pikir apa pun yang terjadi, The Fed akan mempertahankan independensinya."
(bbn)































