Logo Bloomberg Technoz

Kolektor: Richard Mille Hasil Jarahan Sulit Dijual di Toko

Muhammad Fikri
03 September 2025 11:00

Ahmad Sahroni, mantan Wakil Ketua Komisi III DPR-RI. (dok: tangkapan layar/Instagram @ahmadsahroni88)
Ahmad Sahroni, mantan Wakil Ketua Komisi III DPR-RI. (dok: tangkapan layar/Instagram @ahmadsahroni88)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Koleksi jam tangan mewah Richard Mille milik politikus Partai Nasdem Ahmad Sahroni yang ikut dijarah dalam kerusuhan akhir Agustus lalu dinilai masih mungkin berpindah tangan di pasar perorangan, meski peluang masuk ke jaringan toko resmi atau pedagang arloji ternama hampir mustahil.

Menurut Ali Akbar, kolektor dan trader jam tangan, perbedaan utama ada pada kelengkapan unit atau dikenal dengan istilah fullset—yakni kotak, sertifikat, kartu garansi, hingga buku manual. Tanpa kelengkapan tersebut, jam tangan bernilai miliaran rupiah itu akan mudah dicurigai sebagai barang ilegal. 

“Kalau dijual ke toko, pasti langsung ditolak. Mereka takut dianggap penadah hasil jarahan,” kata Ali. kepada Bloomberg Technoz, Rabu (3/9/2025)


Di pasar jam tangan mewah, kelengkapan dokumen bisa mempengaruhi harga jual secara signifikan. Misalnya, sebuah Rolex edisi populer dengan harga resmi sekitar Rp180 juta di authorized dealer bisa melambung menjadi Rp300 juta di pasar sekunder karena kelangkaan.

Namun, jika tidak dilengkapi box dan sertifikat, nilainya bisa jatuh drastis. “Kalau tidak fullset, pembeli langsung ragu. Harganya bisa jauh lebih rendah, bahkan tidak diminati,” jelas Ali.