Berikut diantaranya berdasarkan data Bloomberg, Kamis (28/8/2025).
- DCI Indonesia (DCII) menyumbang 26,72 poin
- Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menyumbang 14,24 poin
- Astra International (ASII) menyumbang 5,56 poin
- Bank Central Asia (BBCA) menyumbang 3,58 poin
- Telkom Indonesia (TLKM) menyumbang 3,43 poin
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyumbang 3,31 poin
- Merdeka Copper Gold (MDKA) menyumbang 2,79 poin
- Bank Negara Indonesia (BBNI) menyumbang 1,43 poin
- Mayapada Hospital (SRAJ) menyumbang 1,42 poin
- Trimegah Bangun Persada (NCKL) menyumbang 1,33 poin
Adapun saham–saham perindustrian lainnya juga menjadi pendorong penguatan IHSG, saham PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) melejit 25% dan saham PT Voksel Electric Tbk (VOKS) juga menguat dengan kenaikan 24,7%.
Disusul oleh penguatan saham teknologi, saham PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) yang menguat 15% dan saham PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) yang mencetak kenaikan 9,94%.
Secara teknikal IHSG berpotensi terus melanjutkan trend penguatannya, dengan terkonfirmasi membentuk golden cross di pivot area indikator Stochastic RSI, yang saat ini terdapat penyempitan negatif slope pada MACD.
“Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang level 7.950-8.025 pada perdagangan Sesi II Kamis,” mengutip riset Phintraco Sekuritas siang hari ini, Kamis.
Penguatan IHSG didorong oleh saham konglomerasi dengan market cap besar seperti DCII dan DSSA. Sementara itu, 4 saham Big Banks juga terjadi penguatan– ditopang oleh optimisme investor terkait ekonomi kedepan setelah Bank Indonesia memangkas suku bunganya beberapa hari lalu.
Katalis dari global juga menjadi pendorong penguatan, sebut Panin Sekuritas dalam risetnya, seperti rencana pemangkasan suku bunga The Fed di September 2025 yang probabilitasnya meningkat mencapai level 85%.
“Di sisi lain, investor tampak mengabaikan kondisi domestik hari ini yang tengah ramai aksi demonstrasi,” terang Panin Sekuritas.
(fad/wep)
































