Logo Bloomberg Technoz

Konsumsi Nikel untuk Baterai EV Diramal Melesat 176% pada 2035

Azura Yumna Ramadani Purnama
26 August 2025 11:00

Baterai kendaraan dipajang di pusat penyambutan di kantor pusat Contemporary Amperex Technology Co. (CATL) di Fujian, China./Bloomberg-Qilai Shen
Baterai kendaraan dipajang di pusat penyambutan di kantor pusat Contemporary Amperex Technology Co. (CATL) di Fujian, China./Bloomberg-Qilai Shen

Bloomberg Technoz, Jakarta – Eramet Indonesia memprediksi konsumsi nikel untuk baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) menembus 1,7 juta ton per 2035 atau tumbuh 176% secara global jika dibandingkan dengan proyeksi tahun ini yang mencapai 643.000 ton.

CEO Eramet Indonesia Jerome Baudelet menjelaskan pada tahun ini porsi konsumsi nikel untuk baterai mencapai 18% dari total konsumsi nikel global dan diprediksi meningkat 30% dari dari total konsumsi nikel global pada 2035.

“Dan kami memperkirakan konsumsi baterai akan mencapai sekitar 30% dari konsumsi nikel global. Artinya, akan ada peningkatan sekitar 1 juta ton konsumsi nikel tambahan untuk kendaraan listrik,” kata Baudelet dalam taklimat media di Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).

CEO Eramet Indonesia  Jerome  Baudelet./Bloomberg Technoz-Azura Yumna Ramadani Purnama

Nikel Domestik

Di Indonesia, Baudelet memandang pemerintah berhasil menarik banyak pabrik smelter nikel, terutama dari China.