"Di waktu yang lalu adalah untuk bisa lebih membatasi risiko berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya yang memang memperbolehkan hal itu. Tapi berdasarkan pengalaman di waktu krisis tempo hari kita memutuskan untuk memisahkan dulu aktivitasnya," jelasnya.

Mengutip dari Investopedia, universal banking adalah sistem di mana sebuah bank menyediakan berbagai layanan keuangan secara menyeluruh—mulai dari layanan ritel (ritel) dan komersial hingga investasi—dalam satu entitas. Dengan begitu, nasabah dapat mengakses jasa seperti penerimaan deposito, kredit, aset manajemen, layanan perbankan investasi, penasihat investasi, hingga underwriting, semuanya dari satu institusi finansial.

Sistem ini memungkinkan bank mendiversifikasi risiko melalui berbagai aliran pendapatan dan menawarkan kenyamanan finansial kepada nasabah.

(prc/roy)