Logo Bloomberg Technoz

Susi menjelaskan, di kuartal II-2025 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% ihwal komponen konsumsi lebih banyak didorong oleh mobilitas masyarakat atau pergerakan masyarakat melalui jumlah penumpang dan lainnya. Hal itu disebabkan antara lain karena dorongan dari pemberian stimulus ekonomi. 

Menurut Susi, stimulus ekonomi telah memberikan efek berganda dalam mendorong daya beli masyarakat.

"Pemerintah ingin meyakinkan bagaimana mendorong konsumsi melalui menjaga daya beli tadi. Jadi itulah kira-kira rahasia program pemerintah menjaga pertumbuhan, sehingga kemarin kita bisa tumbuh di 5,12%," ujarnya. 

Dia juga menyampaikan pemerintah sangat mendukung kegiatan peningkatan daya beli masyarakat yang dilakukan oleh sejumlah asosiasi dan sektor swasta lainnya, salah satunya melalui Indonesia Shopping Festival.

Program yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), kata dia, diharapkan dapat menyumbang pertumbuhan ekonomi dari sektor ritel.

“Nah acara seperti ini menjadi penting sekali karena selain porsinya 55% tadi, juga menjadi penggerak multiplier efek untuk sektor yang lain,” imbuhnya. 

Di sisi lain, Susi menyebut pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi full year 2025 di angka 5,2%. 

Sekadar catatan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2025 tercatat 4,97%. Ini menjadi yang tertinggi sejak kuartal II-2023 atau 2 tahun terakhir.

Menyitir data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), sepanjang kuartal II-2025, rata-rata IKK ada di 119. Meskipun masih di atas 100, hal ini menandakan bahwa konsumen optimistis memandang perekonomian saat ini hingga 6 bulan yang akan datang.

Namun angka IKK sebenarnya menyusut. Pada kuartal I-2025, rerata IKK ada di 124,9. Terjadi koreksi 5,9 poin, cukup drastis. Kemudian pada kuartal II-2024, rata-rata IKK adalah 125,4. Koreksinya lebih dalam lagi, mencapai 6,4 poin dalam setahun.

Kemudian data penjualan eceran atau ritel. Terlihat bahwa laju pertumbuhannya melambat. Sepanjang kuartal II-2025, rata-rata penjualan ritel tumbuh 4,03% yoy. Jauh lebih rendah ketimbang kuartal sebelumnya yaitu 13,6% yoy.

Sedangkan rata-rata pertumbuhan penjualan ritel pada kuartal II-2024 adalah 9,63% yoy.

(lav)

No more pages