"Uni Eropa terlibat secara konstruktif dengan China terkait masalah entitas-entitas China yang dikenai sanksi," kata Gill, dan "terbuka untuk mengidentifikasi solusi yang bisa diterima bersama yang pada akhirnya mengarah pada penghapusan bank-bank tersebut dari daftar sanksi."
Bulan lalu, Uni Eropa menjatuhkan sanksi pada dua bank dan lima perusahaan China sebagai bagian dari tindakan terbaru terhadap Moskow. Uni Eropa mengatakan bank-bank tersebut dimasukkan dalam daftar karena menyediakan layanan kripto yang menggagalkan tujuan sanksi tersebut.
Hubungan erat China dengan Rusia membuat bank-banknya terkena sanksi serupa dari AS, mendorong mereka untuk mengevaluasi kembali bisnis dan kliennya. Beberapa bank milik negara China memperketat pembatasan pendanaan pada klien Rusia awal tahun lalu, setelah AS mengesahkan sanksi sekunder terhadap perusahaan keuangan asing yang mendukung perang Moskow.
UAB Urbo Bankas dan AB Mano Bankas, keduanya bermarkas di Lituania. Beijing tidak mengungkap alasan memilih keduanya, tetapi sanksi ini diberikan setelah tegang dengan negara Baltik tersebut. Tahun lalu, Lituania mengusir tiga pegawai kedutaan China, dengan alasan mereka memiliki akreditasi.
Beijing sebelumnya menurunkan hubungan diplomatiknya dengan Lithuania karena mengizinkan pembukaan kantor perwakilan Taiwan di Vilnius.
Hubungan antara Beijing dan Brussels juga menegang dalam beberapa tahun terakhir akibat dukungan China terhadap perang Rusia di Ukraina dan masalah perdagangan. Bulan lalu, Beijing membalas Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen setelah dia menuduh China mendistorsi perdagangan dan membatasi akses bagi perusahaan-perusahaan Eropa.
(bbn)
