Logo Bloomberg Technoz

Indonesia menetapkan harga obligasi bertenor 5 tahun dan 10 tahun setelah menerima pesanan lebih dari A$7,97 miliar, menurut UBS Group AG, salah satu manajer utama bersama dalam kesepakatan ini.

Penjualan ini merupakan pendorong bagi upaya Indonesia untuk mendiversifikasi sumber pendanaannya dan menandai penerbitan langka oleh pemerintah asing di pasar obligasi mata uang lokal Australia.

"Motivator potensial untuk nama seperti Indonesia adalah komponen dolar Australia yang menarik pembeli obligasi pasar berkembang di saat risiko tarif di banyak negara atau mata uang Asia signifikan," kata Martin Whetton, kepala strategi pasar keuangan di Westpac Banking Corp. "Sedangkan, Australia dan dolar Australia tidak menghadapi risiko yang sama, sehingga mempertahankan nama tersebut, tetapi dalam mata uang pasar maju, akan terlihat menarik."

Pasar obligasi mata uang lokal Australia untuk penerbit asing telah berkembang seiring investor Asia menggelontorkan dana ke dalam penawaran obligasi di sana. Penjualan obligasi kanguru mencapai rekor untuk paruh pertama tahun ini, yaitu sekitar A$39 miliar, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Penawaran di Indonesia ini juga menyusul kesepakatan perdana dalam dolar Australia oleh Korea Selatan pada bulan Desember.

"Semoga ini adalah awal dari pembentukan kurva karena pasti akan memberikan lebih banyak variasi dalam ruang sovereign dan SSA di pasar Australia," kata Philip McNicholas, ahli strategi sovereign Asia di Robeco.

Indonesia juga menjual obligasi samurai multi-tranche senilai 103,2 miliar yen ($701 juta) pada bulan Mei dan telah menyatakan rencananya untuk menerbitkan obligasi dim sum berdenominasi yuan di luar negeri akhir tahun ini.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah akan menerbitkan obligasi berdenominasi dolar Australia atau Kangaroo Bond pada Agustus 2025. Tahap awal yang dilakukan adalah menggelar pertemuan investor atau investor meeting di Australia pada akhir Juli lalu.

Sri Mulyani turut mengungkapkan bahwa ini merupakan pertama kalinya pemerintah Indonesia merilis obligasi berdenominasi dolar Australia Kangaroo Bond. Maka itu, kali ini pemerintah melakukannya dengan sangat hati-hati.

Di sisi lain, penerbitan ini bukan hanya bagian dari diversifikasi pembiayaan melalui obligasi valas Australia, tetapi juga mencerminkan kerja sama antara Indonesia dan Australia.

"Jadi mengenai size (jumlah) dan detail lainnya, tunggu saja pada saat keputusan final diambil," kata dia.

(lav)

No more pages