Logo Bloomberg Technoz

Katanya, alasan turunnya pembelian properti di tengah masyarakat tidak melulu menyoal turunnya daya beli. Tetapi, menyewa menjadi strategi bisnis yang menghasilkan lebih banyak keuntungan.

"Kalau ini lebih ke steategi bisnis, bukan ke daya beli. Karena banyak pengusaha yang lebih fokus ke pengembangan bisnis dibanding mengalokasikan dananya untuk invest di properti," jelasnya.

"FYI [for your information/sekedar informasi] nilai sewa umumnya berkisar 3%-5% dari nilai properti tersebut," bebernya.

Sementara itu, berdasarkan data Rumah123 menunjukkan sejak tahun 2020, telah terjadi peningkatan signifikan dalam permintaan terhadap properti komersial. Memasuki semester I 2025, jika dibandingkan dengan semester II 2024, permintaan tercatat tumbuh sebesar 38,4%.

Sementara secara tahunan, jika dibandingkan dengan semester I 2024, pertumbuhannya bahkan mencapai 61,9%. Di semester I 2025, proporsi permintaan sewa mendominasi di hampir semua tipe properti komersial.

Seperti penyewaan ruko sebesar 74,5% sementara proporsi beli sebesar 25.5%. Kemudian, ruang usaha sebesar 81,2% dengan proporsi beli sebesar 18,8%, dan ruang kantor sebesar 70,8% dengan proporsi beli sebesar 29,2%.

Head of Research Rumah123 Marisa Jaya mengatakan properti komersial lebih sering dimanfaatkan sebagai aset produktif, baik untuk disewa maupun dijual kembali. 

"Bagi pelaku bisnis, menyewa menjadi sebuah opsi atau pertimbangan yang lebih fleksibel dan efisien," katanya.

(mef/spt)

No more pages