Dari sisi lingkungan, perwakilan Tim Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) PHKT, Maria Ulfah, menyampaikan bahwa pengeboran ini telah disesuaikan dengan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Rencana sumur pengembangan ini telah tertuang dalam dokumen AMDAL tahun 2016 yang diterbitkan pada 23 Februari 2016, dan semua tahapan telah dirancang dengan memperhatikan prinsip lindung lingkungan dan keberlanjutan.
Dukungan juga datang dari Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi, Azhari Idris, yang mengapresiasi sinergi antara PHKT dan Pemkab PPU. “Kegiatan pengeboran sumur pengembangan YC8-8RD1 dan YCB-7RD1 merupakan langkah strategis dalam menjaga sekaligus meningkatkan produksi migas nasional. SKK Migas memberikan apresiasi atas komitmen Pertamina dalam menjalankan operasi yang mengedepankan keselamatan serta kepatuhan terhadap ketentuan lingkungan hidup. Dengan dukungan kolaborasi lintas sektor yang solid, SKK Migas optimis kegiatan ini dapat berjalan dengan aman, lancar dan memberikan manfaat nyata, baik bagi daerah setempat maupun dalam memperkuat ketahanan energi nasional,” tuturnya.
Sesi diskusi berlangsung interaktif. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten PPU, Rozihan, menyampaikan dukungan terhadap kegiatan tersebut. ”Harapan kami, kegiatan ini dapat berjalan aman dan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan sumber daya pesisir di wilayah kami,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten PPU, Safwana, menekankan pentingnya keterbukaan informasi kepada publik. ”Dengan keterbukaan dari PHKT, kami yakin kegiatan ini dapat dilaksanakan secara bertanggung jawab dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat,” tutupnya.
Mewakili aparat keamanan, Dirpamobvit Polda Kaltim, Kombes Pol Sunardhi, menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor. “Aspek keamanan dan keselamatan tentu menjadi prioritas bersama. Kami mendukung penuh kegiatan pengembangan hulu migas selama dilaksanakan sesuai aturan dan dengan koordinasi lintas sektor yang baik. Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan zero incident,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, PHKT menegaskan komitmennya untuk terus melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan menjalankan operasi migas secara selamat, andal, dan patuh. PHKT juga menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam menjalankan operasinya demi mendukung ketahanan energi nasional dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Sebagai informasi, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) merupakan anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) yang mengelola operasi hulu migas di Wilayah Kerja Kalimantan Timur & Attaka. Bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya, PHKT terus melakukan inovasi dan penerapan teknologi untuk menghasilkan energi yang selamat, efisien, andal, patuh, serta ramah lingkungan.
(tim)
































