"Kami akan memitigasi dampak tarif," kata CEO Joe Creed, yang menggantikan Jim Umpleby pada Mei, dalam sebuah panggilan pendapatan.
"Kami sedang mencari kejelasan lebih lanjut tentang faktor-faktor apa saja yang akan kami gunakan sebelum membahasnya."
Saham Caterpillar, yang terbukti tangguh tahun ini dengan kenaikan 20%, turun 1,2% pada pukul 10.44 pagi di New York.
Caterpillar mengatakan perusahaan kini memperkirakan laba operasi yang disesuaikan untuk setahun penuh akan berada di kisaran bawah target tahunannya, meskipun penjualan tahunannya lebih tinggi.
Analis Baird menghitung tarif akan setara dengan penurunan margin sebesar 300 basis poin, naik dari ekspektasi sebelumnya sebesar 200 basis poin, menurut catatan kepada klien setelah rilis pendapatan.
Prospek tarif muncul setelah Caterpillar membukukan laba yang disesuaikan sebesar US$4,72 per saham pada kuartal kedua, lebih rendah dari estimasi median analis yang disurvei Bloomberg sebesar $4,88.
Perusahaan yang berbasis di Irving, Texas ini mengatakan total penjualan menurun di sektor konstruksi dan sumber daya pada kuartal tersebut, sementara unit energi dan transportasinya mencatatkan penjualan yang lebih tinggi.
Laba operasi untuk segmen mesin, energi, dan transportasinya turun 24% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, terutama karena biaya manufaktur yang kurang menguntungkan, yang sebagian besar mencerminkan dampak dari bea masuk yang lebih tinggi.
(bbn)
