Surat kabar Times of India melaporkan setidaknya empat orang tewas dan banyak yang hilang akibat banjir bandang.
Laporan Badan Meteorologi India (IMD) menyebut beberapa distrik di negara bagian tersebut mengalami hujan "deras ekstrem" dalam periode 24 jam hingga Senin dini hari. IMD juga memperkirakan akan terjadi lebih banyak hujan lebat dan badai petir di wilayah Himalaya Barat selama tujuh hari ke depan.
IMD melaporkan Haridwar, destinasi wisata populer, diguyur curah hujan sebesar 304 milimeter (12 inci) dalam 24 jam hingga Selasa pagi, lebih dari 25 kali lipat dari tingkat normal. Curah hujan di daerah seperti Narendra Nagar dan Rishikesh masing-masing mencapai 173 milimeter dan 145 milimeter.
Tahun lalu, banjir mematikan akibat hujan monsun yang luar biasa deras di negara bagian Kerala, India selatan, menewaskan lebih dari 150 orang.
Para ahli menyalahkan skala bencana tersebut tidak hanya pada intensitas curah hujan, tetapi juga pada perencanaan proyek yang lemah, termasuk pengembangan properti yang tidak teregulasi dan infrastruktur yang buruk. Insiden ini menunjukkan risiko pengabaian perlindungan lingkungan di wilayah yang semakin rentan terhadap cuaca ekstrem.
"Berita tentang kerusakan parah akibat hujan deras di wilayah Dharali [Uttarkashi] sangat menyedihkan dan mengkhawatirkan," kata Gubernur Uttarakhand, Pushkar Singh Dhami melalui unggahannya di X.
Badan Meteorologi telah memprediksi curah hujan di atas rata-rata selama musim hujan Juni-September. Hingga 5 Agustus, curah hujan di India—produsen beras, gandum, dan tebu terbesar kedua di dunia—telah mencapai 3% di atas rata-rata normal.
(bbn)




























