Laporan ini menggambarkan mungkin adanya pelonggaran kebijakan perusahaan AS yang terburu-buru mengamankan barang sebelum Presiden Donald Trump mengumumkan tarif ekspansif pada 2 April.
Banyak dari tarif tersebut kemudian ditangguhkan atau diturunkan, memberi perusahaan waktu sementara untuk mengamankan lebih banyak barang impor.
Berdasarkan perkiraan awal pemerintah yang diterbitkan pekan lalu, angka-angka ini melengkapi kuartal kedua, periode di mana ekonomi AS tumbuh sebesar 3% secara tahunan.
Ekspor neto menambah 5 poin persentase pada produk domestik bruto (PDB) setelah mencatat penurunan tertinggi pada tiga bulan pertama tahun ini. Namun, di balik permukaan, ekonomi sedang kehilangan momentum.
Pekan lalu, Gedung Putih mengumumkan tarif resiprokal yang disesuaikan bagi negara-negara yang tidak mencapai kesepakatan dagang dengan AS hingga batas waktu 1 Agustus.
Trump juga diperkirakan akan mengumumkan tarif terpisah untuk impor obat-obatan, semikonduktor, mineral kritis, dan produk industri utama lainnya dalam beberapa pekan mendatang, yang berpotensi semakin mengganggu perdagangan internasional.
Laporan Juni menunjukkan defisit perdagangan barang dengan China menyempit ke level terendah sejak tahun 2009 karena impor menurun. Defisit dengan Meksiko juga menyusut setelah mencapai level rekor pada Mei. Defisit perdagangan barang dengan Kanada menyempit ke level terendah sejak akhir tahun 2020.
Apa Kata Bloomberg Economics...
"Data menunjukkan bahwa peningkatan besar-besaran impor barang oleh perusahaan AS sebelum tarif Presiden Donald Trump berbalik arah sepenuhnya pada kuartal kedua. Ke depannya, perdagangan mungkin akan tetap fluktuatif dan rentan terhadap kebijakan tarif."
— Eliza Winger.
Berdasarkan penyesuaian inflasi, defisit perdagangan barang menyempit menjadi US$84,6 miliar pada Juni setelah mencapai rekor tertinggi awal tahun ini.
Trump mencari keadilan dalam perdagangan bilateral guna mendorong investasi asing ke AS, memperkuat produksi dalam negeri, dan memperkuat keamanan industri nasional. Dia juga memandang tarif sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan pemerintah.
(bbn)




























