Logo Bloomberg Technoz

Keputusan membeli Gripen diambil dua tahun setelah AS menolak permintaan Thailand untuk membeli jet tempur siluman F-35A. AS menyebut masa tunggu yang lama serta kebutuhan investasi besar dalam infrastruktur dan pelatihan sebagai alasan penolakan. AS sendiri telah menetapkan Thailand sebagai sekutu utama non-NATO sejak 2003, satu dari dua di Asia Tenggara bersama Filipina.

Dalam keputusan lainnya, kabinet Thailand juga menyetujui perubahan perjanjian pengadaan kapal selam tahun 2017 dengan China, termasuk penggantian mesin buatan Jerman dengan mesin buatan China. Batas waktu pembangunan kapal selam kelas Yuan S26T pun diperpanjang selama 1.217 hari.

Kapal selam tersebut dibangun oleh perusahaan milik negara China, China Shipbuilding & Offshore International Co, dan kini akan menggunakan mesin diesel CHD620. Jerman sebelumnya memblokir ekspor mesin MTU396 seperti yang tertera dalam kontrak awal, dengan alasan embargo senjata Uni Eropa terhadap China.

Thailand awalnya menyepakati pembelian tiga kapal selam dari China senilai 36 miliar baht, dengan alasan kebutuhan untuk melindungi sumber daya bawah laut negara tersebut. Pengiriman direncanakan dalam waktu lima hingga enam tahun. Namun pada 2020, pemerintah menunda pembelian kapal selam kedua dan ketiga akibat tekanan publik dan oposisi terhadap anggaran pertahanan selama pandemi, serta kekhawatiran mengenai kelayakan penggunaan kapal selam di perairan dangkal Thailand.

(bbn)

No more pages