Sementara itu, Presiden AS Donald Trump terus mendesak pemangkasan suku bunga. Powell juga diprediksi akan menghadapi pertanyaan soal proyek renovasi gedung The Fed senilai US$2,5 miliar, yang kini menjadi sasaran kritik dari kalangan Partai Republik.
Keputusan suku bunga The Fed akan diumumkan pada Rabu pukul 14.00 waktu Washington, disusul konferensi pers Powell 30 menit setelahnya.
Prospek Menuju September
Setelah pekan ini, The Fed hanya akan menggelar tiga kali pertemuan kebijakan lagi sepanjang tahun. Dalam proyeksi median mereka pada Juni, para pejabat The Fed mengindikasikan rencana dua kali pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin di 2025. Menurut ekonom Citigroup Veronica Clark, hal itu membuat kemungkinan penurunan suku bunga pada September menjadi cukup masuk akal.
“Sebagian besar pejabat masih dalam mode tunggu dan lihat (wait and see), tapi September tampak cukup rasional,” ujar Clark.
Namun, seberapa besar Powell akan menggeser ekspektasi ke arah itu masih menjadi pertanyaan. Nelson dari BPI mencatat bahwa pelaku pasar saat ini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada September sudah lebih dari 60%, berdasarkan harga dalam kontrak berjangka dana federal. Namun, para pejabat The Fed mungkin tak ingin ekspektasi pasar meningkat lebih jauh sebelum mereka menganalisis data ekonomi terbaru.
Sebelum pertemuan pada 16–17 September, para pembuat kebijakan akan menerima dua laporan ketenagakerjaan, termasuk data bulan Juli yang akan dirilis Jumat ini. Mereka juga akan memperoleh data tambahan soal inflasi, belanja, dan perumahan.
“Jika komite ingin menjaga semua opsi tetap terbuka, mereka harus sangat netral dan terus menekankan bahwa kebijakan bergantung pada data,” ujar Nelson.
Suara Berbeda
Jika dalam pernyataan setelah pertemuan The Fed tetap menyebut pasar tenaga kerja AS sebagai “solid,” hal ini bisa memunculkan perbedaan pendapat dari pejabat yang mulai khawatir akan rapuhnya kondisi ketenagakerjaan.
Deputi Gubernur The Fed Christopher Waller telah menyampaikan argumennya untuk pemangkasan suku bunga pada Juli dalam pidato panjang awal bulan ini. Ia mengkhawatirkan pasar tenaga kerja yang berada di “ambang batas” dan bisa memburuk dengan cepat jika tidak mendapat dukungan tambahan dari The Fed. Deputi Gubernur untuk Pengawasan The Fed Michelle Bowman juga menyuarakan kesiapan untuk menurunkan suku bunga secepatnya dalam pertemuan kali ini.
Jika baik Waller maupun Bowman menyatakan perbedaan suara, maka ini akan menjadi pertama kalinya sejak 1993 dua gubernur menolak keputusan kebijakan. Meski mencolok, sebagian pengamat menilai perbedaan semacam ini wajar terjadi ketika kebijakan berada di titik balik.
Dampak Tarif
Powell kemungkinan juga akan menghadapi pertanyaan soal pandangannya terhadap data inflasi terbaru. Ia dan sejumlah pejabat The Fed masih berhati-hati untuk menurunkan suku bunga sebelum memahami secara penuh dampak kebijakan tarif terhadap harga-harga.
Batas waktu yang ditetapkan Trump pada 1 Agustus untuk perjanjian perdagangan bisa memberi kejelasan tambahan mengenai tingkat tarif rata-rata, dan dengan demikian, prospek ekonomi.
Waller menilai tarif hanya akan memicu lonjakan harga satu kali, sementara pejabat lain khawatir bahwa dampaknya terhadap inflasi bisa lebih persisten.
Harga beberapa barang memang naik, namun banyak ekonom bingung mengapa dampaknya belum terlalu terlihat. Menurut Gregory Daco, Kepala Ekonom EY-Parthenon, hal ini bisa disebabkan oleh strategi perusahaan yang lebih dulu mengimpor barang sebelum tarif berlaku, menanggung beban lewat margin laba yang lebih kecil, dan untuk sementara membagi dampak tarif di seluruh rantai pasokan.
Tekanan Politik
Masih banyak topik lain yang mungkin muncul dalam konferensi pers, termasuk proyek renovasi The Fed dan kunjungan yang dilakukan Trump serta sejumlah tokoh Partai Republik pekan lalu. Powell mungkin ditanyai apakah tekanan politik mempengaruhi independensi pejabat The Fed dalam membuat kebijakan.
Powell juga bisa diminta menanggapi usulan Menteri Keuangan Scott Bessent agar The Fed melakukan tinjauan internal terhadap fungsi-fungsi non-moneter untuk mengatasi apa yang disebutnya sebagai “perluasan misi.”
“Peninjauan internal akan menjadi langkah awal yang baik,” kata Bessent dalam wawancara dengan Bloomberg TV pada 23 Juli. “Dan jika peninjauan internal itu tidak terlihat serius, mungkin bisa dilakukan tinjauan eksternal.”
(bbn)































