Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Diperkirakan Lesu Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed

News
30 July 2025 06:20

Ilustrasi bursa Asia (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi bursa Asia (Sumber: Bloomberg)

Rob Verdonck - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan akan dibuka lesu menjelang keputusan kebijakan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed). Sementara investor belum menunjukkan antusiasme terhadap perkembangan terbaru dalam pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Kontrak berjangka untuk saham Tokyo dan Hong Kong mengindikasikan penurunan, sementara kontrak saham Sydney cenderung datar setelah indeks S&P 500 di Wall Street mengakhiri reli enam harinya dengan penurunan 0,3%. Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik, dipimpin oleh surat utang bertenor panjang, setelah lelang obligasi senilai US$44 miliar mendapat respons positif. Harga minyak bertahan di zona hijau pada Rabu (30/7) pagi waktu setempat, setelah Donald Trump kembali menegaskan bahwa sanksi tambahan terhadap Rusia tetap menjadi opsi selama belum tercapai kesepakatan damai dengan Ukraina.


Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa AS dan China akan melanjutkan pembicaraan mengenai kelanjutan gencatan tarif sebelum masa tenggatnya berakhir dalam dua pekan ke depan. Ia menambahkan bahwa Trump akan mengambil keputusan akhir soal kemungkinan perpanjangan. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah memperpanjang masa gencatan selama 90 hari.

Namun, pelaku pasar tampaknya semakin kebal terhadap perkembangan isu perdagangan. Seperti halnya reaksi yang kurang bersemangat terhadap kesepakatan tarif AS-Uni Eropa, tanda-tanda kemajuan dengan Beijing kali ini juga gagal mengangkat sentimen secara signifikan.