Logo Bloomberg Technoz

Terkait dengan dokter spesialis yang dibutuhkan pemerintah, menurutnya pemerintah juga memperhatikan keluarga para dokter tersebut. “Mereka pasti sudah berkeluarga, dan bagaimana kehidupan keluarganya? anaknya? dan sebagainya? mereka juga ingin anaknya sekolah dan sebagainya,” imbuhnya.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi UI, sekaligus mantan Ketua Komite Penempatan Dokter Spesialis (KPDS) Kemenkes, Dr Nurdadi Saleh, menilai Kemenkes saat ini hanya mengajukan permintaan, namun tak ada rencana untuk memenuhi kebutuhan tersebut, berbeda dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dan Kemendikti Saintek (Kemendikti Saintek).

Sebagai informasi, Kemendikti Saintek akan menambah fakultas kedokteran dalam rangka percepatan pemenuhan kebutuhan tenaga medis, termasuk dokter spesialis. Hal ini juga merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

“Dibanding apa yang dikerjakan Kemenkes, ini yang boleh dibilang ‘tidak membumi’ begitu. Ya kan? hanya ‘oke semangat ini ini ini’ tapi nggak ada strateginya,” ujarnya.

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin ungkap bahwa Indonesia dalam 10 tahun kedepan akan kekurangan 70 ribu dokter spesialis.

“Ini tantangan kita bersama karena setahun kita produksi 2.700 dokter spesialis setiap tahun. Jadi ketika kita bagi 70 ribu dengan 2.700 itu artinya butuh 26 tahun,” katanya.

(fik/spt)

No more pages