Logo Bloomberg Technoz

“Kadar air kan 14% semua sama, mau premium atau medium sama. Cuma broken-nya saja. Ini akan dirapatin dulu,” tuturnya.

Meski belum bisa memastikan angka pasti, Arief menyebut mutu beras akan tetap dijaga dengan parameter teknis yang berlaku untuk semua merek dagang. Label merek nantinya akan jadi preferensi konsumen berdasarkan pengalaman mereka terhadap kualitas, bukan lagi berdasarkan label medium atau premium.

“Kualitasnya harus bagus lah. Nanti kan kalau brand itu berarti orang akan preferensi brand. Itu ya berdasarkan dia sudah pengalaman beli beras apa,” tutur dia.

Adapun untuk sistem zona harga, lanjutnya, tetap akan dipertahankan dengan menyesuaikan kondisi distribusi dan lokasi. Harga beras di daerah terpencil dan non-sentra produksi, misalnya, bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah produsen.

“Zona itu nanti lebih ke wilayah dia sentra produksi atau tidak sentra produksi. Kemudian berapa, semakin jauh, semakin ke pedalaman dan segala macam, harganya pasti lebih mahal,” jelas Arief.

Harga Beras Dipastikan Turun

Saat ditanya apakah perubahan ini akan membuat harga beras lebih murah atau justru naik, Arief menjawab singkat bahwa harga beras akan menjadi lebih murah dibandingkan hari ini.

“Kalau ngeliat kayak gini kira-kira lebih mahal atau enggak? Lebih rendah lah,” imbuhnya.

Untuk sementara, harga batas atas masih akan dibahas lebih lanjut dalam rapat koordinasi antar Kementerian/Lembaga. Namun Arief memberi gambaran, jika sebelumnya beras medium dijual Rp12.500 per kg dan premium Rp14.900 per kg di zona 1, maka harga baru akan disesuaikan agar lebih terjangkau, tanpa membedakan lagi kelas.

“Ya sudah, kita hitung dulu.” sebutnya.

(ell)

No more pages