Volodymyr Verbianyi dan Daryna Krasnolutska - Bloomberg News

Bloomberg, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menandatangani undang-undang yang mencabut kewenangan lembaga-lembaga antikorupsi di negaranya, memicu gelombang protes publik pertama terhadap kepemimpinannya sejak invasi besar-besaran Rusia dimulai.

Dalam pidato malam yang disampaikan Rabu (22/7) dini hari, Zelenskiy membela keputusan kontroversial itu. Ia menyebut bahwa penyelidikan kasus korupsi harus dibersihkan dari “pengaruh Rusia”, seraya menuding banyak kasus dibiarkan tidak tersentuh, termasuk yang melibatkan mantan pejabat yang telah melarikan diri dari Ukraina. Zelenskiy mengatakan telah berdiskusi dengan para kepala lembaga antikorupsi serta jaksa agungnya.

“Infrastruktur antikorupsi akan tetap berjalan,” kata Zelenskiy tanpa menyinggung soal protes. “Namun harus tanpa pengaruh Rusia. Itu harus dibersihkan. Dan harus ada lebih banyak keadilan.”

Namun keputusan tersebut menuai reaksi keras dari sekutu internasional maupun masyarakat Ukraina sendiri. Ratusan orang turun ke jalan pada Selasa malam di ibu kota Kyiv, kota Lviv di bagian barat, dan Odesa di selatan. Mereka memprotes legislasi yang menempatkan Biro Antikorupsi Nasional Ukraina (NABU) di bawah kendali Kejaksaan Agung—jabatan yang ditunjuk langsung oleh presiden.