Dalak kesepakatan tersebut, kedua negara juga telah menyelesaikan berbagai hambatan non-tarif (non-tariff barriers), yang menjadi tantangan dalam kelancaran perdagangan antarnegara.
Tetapi, Airlangga belum memerinci lebih lanjut komoditas AS apa aja yang akan bebas tarif masuk ke dalam negeri. Itu akan "dijelaskan lebih lanjut dalam joint statement resmi yang akan diumumkan dalma waktu dekat," kata dia kepada wartawan, Senin kemarin.
Selain pemberian bebas tarif, kesepakatan tersebut juga mewajibkan Indonesia untuk membeli sejumlah produk pertanian hingga energi AS dengan nilai mencapai US$19 miliar.
Tetapi, dia memastikan kesepakatan tersebut tidak akan memberikan dampak negatif terhadap neraca perdagangan Indonesia.
Hal itu, pada dasarnya, pembelian sejumlah produk tersebut dibutuhkan Indonesia, dan selama ini telah diimpor dari beberapa negara, sehingga hanya dilakukan pergeseran sumber negara asal impor.
"Kalau ini tidak diberikan, Indonesia kompetitif, 1 juta orang akan kehilangan pekerjaan. Jadi Amerika kan ingin menjadi partner Indonesia, the third largest democratic country and the largest economy di Asia Tenggara,” jelasnya.
(lav)
