Serangkaian serangan tersebut — yang mendorong pengerahan pasukan dari Rwanda dan sementara waktu dari negara-negara tetangga Mozambik — telah menghambat laju pengembangan proyek LNG senilai total US$50 miliar.
Selain Total, perusahaan seperti Eni SpA dan Exxon Mobil Corp juga menggarap proyek serupa.
“Kami menghadapi sedikit masalah terkait jihad dan terorisme,” ujar Chapo.
Dalam wawancara terpisah sebelumnya di Spanyol, dia mengakui kondisi keamanan di wilayah tersebut memang lebih stabil dibanding empat tahun lalu, meskipun belum sepenuhnya pulih. Namun, dia tetap mendorong agar proyek dilanjutkan.
Chapo dijadwalkan bertemu kembali dengan Pouyanne di ibu kota Maputo pada 10 Juli.
Sejumlah kontraktor yang terlibat dalam pembangunan fasilitas LNG milik Total telah mulai melakukan persiapan untuk kembali beroperasi, menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut.
Sementara itu, Eni dikabarkan telah menunjuk Samsung Heavy Industries Co. untuk membangun fasilitas terapung Coral North, melengkapi proyek Coral South senilai US$7 miliar yang sudah beroperasi.
Cadangan gas yang ditemukan di lepas pantai timur laut Mozambik sekitar 15 tahun lalu termasuk salah satu yang terbesar di dunia.
(bbn)
