Logo Bloomberg Technoz

Di belakang rupiah, rupee juga tertekan kehilangan 0,16%, bersama dolar Taiwan 0,1%, won 0,09%, yuan renminbi 0,06%, baht dan dolar Hong Kong masing-masing tergerus tipis 0,05% dan 0,02%. Juga yuan offshore turun tipis 0,01%.

Sedangkan sebagian valuta Asia yang lain, bergerak menguat seperti yen yang naik nilainya 0,25% melawan the greenback. Disusul ringgit yang juga menguat 0,09%, serta dolar Singapura 0,06% dan peso 0,01%.

Indeks dolar AS bertahan di zona merah, dengan pelemahan tipis 0,06% di level 98,42.  

Pelemahan rupiah kali ini ditengarai karena aksi ambil untung para pemegang surat utang negara tenor panjang, terutama kalangan investor asing, menurut analis Maybank Myrdal Gunarto, dilansir dari Bloomberg News.

Selain itu, "Ada permintaan dolar AS lebih tinggi untuk membayar impor dan pinjaman di akhir bulan, yang melemahkan rupiah," kata Gunarto.

SUN tenor panjang 20Y, 30Y dan 40Y yang naik yield-nya masing-masng 0,3 bps, lalu 0,1 bps dan 0,7 bps, seperti ditunjukkan data Bloomberg.

Sedangkan surat utang tenor pendek dan menengah terlihat melanjutkan reli. 

Yield SUN 5Y misalnya turun 1,4 bps kini di 6,116%. Sedangkan tenor 2Y turun imbal hasilnya 0,9 bps. Tenor acuan 10Y bergerak naik sedikit yield-nya 0,1 bps jadi 6,539%.

Adapun di pasar saham, reli makin seru. IHSG mengakhiri sesi pertama perdagangan ditutup menguat 0,87%.

Beberapa saham pengungkit indeks di antaranya adalah DCII, CDIA, BRPT, TOWR, DSSA, AMMN, MBMA dan TLKM.

Sedangkan saham yang membebani indeks di antaranya BREN, BMRI, BBRI, GOTO, CUAN, ASII, BBNI, SMGR, AMRT.

(rui)

No more pages