Bloomberg Technoz, Manggarai Barat - Ekonom menyarankan pemerintah untuk menerbitkan obligasi valuta asing Dimsum Bond dengan denominasi renminbi dan Kangaroo Bond berdenominasi dolar Australia pada semester II 2025.

David Sumual, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) menilai kondisi ketidakpastian ekonomi eksternal sudah mulai mereda pada paruh kedua tahun ini. Hal ini ditunjukkan dari proses negosiasi tarif Amerika Serikat dan Indonesia, yang hampir mencapai fase akhir dan mulai berlaku pada Agustus 2025. Kondisi geopolitik juga sudah melewati masa puncak ketegangan.

"Sekarang kondisi eksternal mereda, seharusnya daya tawar untuk dapat yield (imbal hasil) obligasi lebih rendah pada semester kedua lebih bagus. Kalau semester I ini lebih banyak persoalan di eksternal," kata David, dalam agenda Editor's Briefing Bank Indonesia, Jumat (18/7/2025).

Menurut dia, kondisi ekonomi eksternal yang membaik akan meningkatkan minat investor untuk menanam modal di instrumen investasi, termasuk obligasi negara berdenominasi valas. 

Dari sisi permintaan, dia menambahkan, banyak investor yang menanyakan kehadiran Kangaroo Bonds, baik perusahaan dana pensiun maupun asuransi. Dengan demikian, akses pasar menjadi mudah.