Logo Bloomberg Technoz

Selama performa saham masih menjadi tolok ukur utama, mereka tampaknya tetap mendukung Tim Cook, yang telah meningkatkan valuasi Apple sekitar 1.500% sejak menjabat CEO pada 2011.

Kenaikan kinerja Apple di era Tim Cook.

Meski demikian sejumlah tantangan membayangi Tim Cook, seperti strategi AI yang belum matang, stagnasi inovasi perangkat, menurunnya pengaruh desain, dan tekanan dari regulator serta pengembang. Namun dewan masih menilai Tim Cook sebagai sosok paling tepat untuk membawa Apple keluar dari periode sulit ini.

Apple kini menghadapi masa peralihan besar. Selain Williams, CFO Luca Maestri telah mulai menyerahkan tugasnya kepada Kevan Parekh. Dan Riccio, mantan kepala divisi perangkat, juga telah meninggalkan perusahaan.

Usia para petinggi Apple pun menjadi pertimbangan: separuh dari 20 bawahan langsung Cook kini berusia di atas 60 tahun, termasuk Greg Joswiak, Phil Schiller, Lisa Jackson, dan Johny Srouji

Tim Cook, CEO dan jajaran eksekutif Apple Inc lain. (Dok: Bloomberg)

Langkah-langkah pembaruan mulai dilakukan. Sabih Khan akan menggantikan Williams sebagai COO, dan sejumlah restrukturisasi organisasi tengah berlangsung, seperti pembubaran tim Vision Pro dan relokasi tim Siri serta robotika.

Apple juga mempertimbangkan akuisisi besar-besaran di bidang AI untuk mengejar ketertinggalan— termasuk penjajakan terhadap startup seperti Perplexity dan Mistral. Ini akan menjadi pergeseran besar bagi Apple, yang belum pernah menghabiskan lebih dari US$3 miliar untuk akuisisi perusahaan.

Berikut adalah rencana sementara dalam pembagian tanggung jawab Williams:

  • Tim desain kini langsung melapor ke Tim Cook, tetapi secara organisasi tidak sesederhana itu. Williams memiliki beberapa pemimpin desain senior di bawahnya. Apple kemungkinan akan mengonsolidasikan tim ini di bawah Alan Dye (VP Human Interface) dan Molly Anderson (VP Industrial Design), yang keduanya akan melapor langsung ke Cook. Ini bukan hal baru; tim desain juga pernah langsung di bawah Tim Cook antara 2015–2017.
  • Pengembangan Apple Watch dan perangkat keras kesehatan secara teknis berada di bawah Williams, namun pada praktiknya sudah ditangani John Ternus sejak tiga tahun lalu. Jadi, tidak ada perubahan signifikan di sini.
  • Tim watchOS yang dipimpin David Clark dan tim software kesehatan yang dipimpin Evan Doll akan dipindahkan ke departemen Craig Federighi. Tim produk kesehatan pimpinan Dr. Sumbul Desai juga direncanakan melapor ke Federighi.
  • Layanan Fitness+ yang dipimpin Jay Blahnik akan berpindah ke divisi layanan Apple, bersama TV+, Apple Music, dan iCloud.
  • Tim AppleCare yang dipimpin Farrel Farhoudi kemungkinan masuk ke dalam organisasi baru COO Khan.
  • Grup Greater China yang dipimpin Isabel Ge Mahe akan tetap melapor ke Cook dan Khan, seperti sebelumnya ke Cook dan Williams.
Tim Cook, CEO Apple Inc. (Victor J. Blue/Bloomberg)

Namun yang masih menjadi kekhawatiran adalah absennya suksesor CEO yang siap dalam kondisi darurat. Jika Tim harus mundur mendadak, Apple kemungkinan akan dipimpin oleh tim eksekutif sementara, terdiri dari Khan, Parekh, dan Deirdre O’Brien. Dalam jangka panjang, John Ternus dinilai sebagai kandidat terkuat.

Sebagai kepala perangkat, John Ternusdinilai cocok untuk melanjutkan kepemimpinan Cook. Ia jauh lebih muda, telah bekerja lebih dari dua dekade di Apple, dan dianggap memiliki pendekatan "berorientasi produk." Namun, ia minim pengalaman di bidang keuangan dan operasional, sehingga akan sangat bergantung pada tim manajemen lainnya.

Satu-satunya langkah berani yang bisa benar-benar mengubah arah adalah mengakuisisi startup AI besar dan menunjuk CEO-nya sebagai pengganti Tim Cook. Namun, langkah ini dinilai sangat tidak mungkin dilakukan Apple dalam waktu dekat.

-Dengan asistensi Pramesti Regita Cindy dan Whery Enggo Prayogi.

(bbn)

No more pages