Data inflasi awal pekan ini menunjukkan tarif impor Presiden Donald Trump mulai membuat harga sejumlah barang lebih mahal. Namun, harga konsumen secara keseluruhan naik kurang dari perkiraan untuk bulan kelima berturut-turut, sebagian karena biaya jasa naik lebih rendah.
"Kami melihat dampak awal kenaikan tarif pada harga barang inti," ucap Williams, merujuk pada barang-barang seperti peralatan rumah tangga, alat musik, koper, dan peralatan makan.
Gubernur The Fed New York memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melambat menjadi sekitar 1% tahun ini, dan tingkat pengangguran akan naik menjadi sekitar 4,5%.
Berbicara kepada wartawan setelah berpidato, Williams enggan berkomentar langsung mengenai laporan yang dirilis Rabu yang menyebut Trump akan memecat Gubernur The Fed Jerome Powell. Trump kemudian membantah laporan tersebut.
Namun, Gubernur The Fed New York menekankan pentingnya bank sentral yang independen bagi kesehatan ekonomi negara.
"Hal ini memberikan hasil yang lebih baik bagi negara, bagi rakyat, dalam hal stabilitas harga dan stabilitas ekonomi," jelasnya.
Ditanya tentang status dolar AS, yang melemah lebih dari 8% tahun ini terhadap sejumlah mata uang pasar berkembang, Williams mengatakan dia tidak khawatir akan daya tarik dolar AS.
"Status dolar AS sebagai mata uang cadangan masih sangat kokoh," tegasnya. "Ada banyak faktor fundamental yang mendukung peran dolar di AS, dalam perdagangan global, dan di pasar keuangan global, dan menurut saya hal itu tidak berubah."
Dia mengatakan investor global masih tertarik pada aset berdenominasi dolar, tetapi banyak juga yang lebih memilih melakukan lindung nilai terhadap eksposur tersebut dibandingkan sebelumnya.
(bbn)






























