Bloomberg Technoz, Jakarta - Konsumsi rumah tangga di Indonesia tengah mengalami situasi kembang-kempis akibat kondisi penghasilan yang menurun terutama di kalangan konsumen menengah atas, telah berimbas tak kecil terhadap kinerja penjualan eceran di berbagai kota besar.

Melansir data Bank Indonesia, laju penjualan eceran di hampir semua kota besar di Tanah Air, melambat bahkan turun alias terkontraksi.

Kota Jakarta, misalnya, kinerja penjualan ritel pada Mei mengalami penurunan sangat dalam, hingga 28,4% year-on-year, terburuk sejak Juli 2021. Sementara pada Juni, penjualan eceran di salah satu pusat peredaran uang di Indonesia tersebut juga diperkirakan masih terkontraksi hingga 26,8%. 

Kontraksi pertumbuhan penjualan eceran di Jakarta sudah berlangsung sejak Februari silam. Penurunannya makin dalam setelah musim Lebaran berlalu hingga menyentuh double digit sejak April.

Kelesuan penjualan di pusat ekonomi yang memiliki tingkat konsumsi lebih besar, tentu akan berdampak pada ekonomi keseluruhan.