Logo Bloomberg Technoz

Inflasi Mei Diramal 4,21%: Konsensus Bloomberg

Ruisa Khoiriyah
05 June 2023 09:20

Bawang putih di pedagang pasar. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Bawang putih di pedagang pasar. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Siang hari ini, Badan Pusat Statistik akan mengumumkan tingkat inflasi Mei yang akan memberikan gambaran lebih lengkap perkembangan disinflasi di perekonomian Indonesia. Laju inflasi domestik pada Mei lalu diperkirakan melanjutkan pelemahan meski dengan laju penurunan lebih pelan setelah pada bulan sebelumnya tekanan harga juga melandai meski ada perayaan Lebaran. 

Berdasarkan hasil konsensus ekonom yang disurvei oleh Bloomberg sampai Senin pagi (5/6/2023) , inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Mei diprediksi melandai ke level 4,21% year-on-year dengan laju inflasi bulanan bulan ini sebesar 0,3%. Adapun inflasi inti Mei diperkirakan stabil menurun ke 2,81% year-on-year.

Prediksi inflasi IHK didapatkan dari 27 ekonom yang disurvei dengan standar deviasi 0,09%. Adapun proyeksi inflasi Mei secara bulanan adalah hasil konsensus 17 analis. Untuk proyeksi inflasi inti pada Mei lalu, merupakan median estimasi dari 19 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.

Sebagai perbandingan, pada April lalu inflasi IHK menurun di posisi 4,33%, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya, di tengah puncak perayaan Lebaran yang secara historis selalu melonjakkan harga barang dan jasa. Secara bulanan, inflasi bulan April 2023 tercatat sebesar 0,33%, lebih rendah dari inflasi Ramadan dan Idulfitri pada 2022 yang mencapai 0,95% pada April 2022 dan 0,4% pada Mei 2022.  

Deselerasi inflasi yang terus berlanjut itu sudah diprediksi oleh bank sentral. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur 25 Mei lalu, menyatakan, otoritas moneter memperkirakan inflasi IHK akan kembali ke sasaran target atau di bawah 4% pada kuartal III-2023, di mana inflasi inti akan tetap berada di kisaran target 3,0±1% hingga akhir 2023.

Tekanan Harga Sembako