“Pada saat yang sama, kami akan terus menyiapkan langkah-langkah balasan tambahan agar benar-benar siap,” ujar von der Leyen kepada wartawan di Brussels, sembari menegaskan bahwa UE masih lebih memilih solusi melalui negosiasi.
Daftar tindakan balasan saat ini mencakup barang-barang AS senilai sekitar €21 miliar, dan blok tersebut juga menyiapkan paket tambahan senilai €72 miliar, serta sejumlah kontrol ekspor, yang akan dipresentasikan ke negara anggota paling cepat Senin, menurut para sumber.
Von der Leyen juga menyatakan bahwa UE belum akan menggunakan anti-coercion instrument (ACI), alat kebijakan perdagangan paling kuat yang dimiliki blok tersebut. “ACI dirancang untuk situasi luar biasa,” ujarnya. “Dan kita belum berada pada titik itu.”
Menanggapi pengumuman Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui media sosial menyerukan percepatan persiapan langkah-langkah balasan yang kredibel, termasuk penggunaan ACI, jika kesepakatan tidak tercapai hingga 1 Agustus.
Sementara itu, Kanselir Jerman Friedrich Merz pada Minggu malam memperingatkan bahwa tarif 30% akan sangat memukul sektor ekspor Jerman jika kesepakatan dagang tidak tercapai.
Merz mengatakan bahwa ia tengah melakukan koordinasi intensif dengan para pemimpin lainnya untuk memastikan tarif sebesar itu tidak diberlakukan. “Ini membutuhkan dua hal: persatuan dalam Uni Eropa dan jalur komunikasi yang baik dengan Presiden AS,” ujarnya kepada stasiun ARD.
Trump diketahui telah mengirimkan surat kepada sejumlah mitra dagang, mengubah tingkat tarif yang diusulkan pada April lalu dan mengundang mereka untuk melakukan negosiasi lanjutan. Dalam surat yang dipublikasikan Sabtu lalu, Trump memperingatkan bahwa UE akan dikenai tarif sebesar 30% mulai bulan depan jika tidak tercapai kesepakatan yang lebih menguntungkan.
Upaya UE untuk mencapai kesepakatan awal guna menghindari tarif yang lebih tinggi tampaknya terganggu oleh isi surat tersebut, yang menyulut pesimisme di Brussels terkait kemungkinan tercapainya kesepakatan menit terakhir. Negara-negara lain seperti Meksiko, yang juga sedang bernegosiasi dengan AS, turut terkejut menerima surat serupa.
UE menginginkan tarif tidak lebih dari 10% untuk ekspor produk pertaniannya. Mekanisme kompensasi yang sempat diusulkan oleh beberapa produsen mobil, berupa insentif tarif sebagai imbalan atas investasi di AS, kini tak lagi dipertimbangkan karena dikhawatirkan akan mendorong relokasi produksi ke Amerika.
Negosiator blok tersebut kini fokus pada isu tarif otomotif, menurut para sumber, yang juga menyebutkan bahwa pembicaraan antara AS dan UE diperkirakan akan berlanjut minggu ini.
Sebelumnya Bloomberg melaporkan bahwa AS dan UE sedang membahas kesepakatan awal yang akan memberlakukan tarif sebesar 10% untuk sebagian besar ekspor UE, dengan pengecualian terbatas bagi beberapa sektor seperti penerbangan dan alat medis. UE juga meminta tarif lebih rendah untuk minuman keras dan anggur, serta ingin menekan dampak tarif 50% yang diberlakukan Trump atas baja dan aluminium melalui kuota.
AS telah mengusulkan tarif 17% untuk produk pertanian. Kesepakatan awal juga mencakup pembahasan hambatan non-tarif, kerja sama keamanan ekonomi, dan pembelian strategis.
Selain tarif universal yang akan berlaku Agustus, Trump juga telah memberlakukan tarif 25% atas mobil dan suku cadang, serta dua kali lipat tarif atas logam. Ia kini tengah mengupayakan tarif sektoral lainnya, termasuk untuk produk farmasi dan semikonduktor, serta baru-baru ini mengumumkan bea masuk 50% untuk tembaga.
Meski kesepakatan awal belum tentu membebaskan UE dari kebijakan sektoral tersebut, blok ini tetap berharap bisa mendapatkan perlakuan khusus untuk industri yang berisiko terdampak.
(bbn)































