Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak mentah global naik untuk hari kedua berturut-turut setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan tarif impor sebesar 30% terhadap produk dari Uni Eropa (UE) dan Meksiko pada akhir pekan lalu. Kenaikan ini terjadi menjelang "pernyataan besar" yang disebut Trump akan ia sampaikan terkait Rusia.

Harga minyak Brent sempat naik hingga 0,6% — setelah melonjak 2,5% pada Jumat (11/7) lalu — dan diperdagangkan mendekati level US$71 per barel. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) berada di kisaran US$69 per barel.

Trump menyatakan bahwa tarif terhadap Meksiko dan Uni Eropa akan mulai diberlakukan pada 1 Agustus mendatang. Pernyataan tersebut menghapus harapan bahwa akan tercapai kesepakatan mendadak di menit-menit terakhir, dan memicu kekhawatiran baru terhadap permintaan minyak global.

Kekhawatiran meningkat bahwa dalam beberapa hari ke depan, Gedung Putih bisa saja kembali mengumumkan serangkaian kebijakan sepihak mengenai penetapan tarif baru terhadap negara-negara yang dianggap tidak lagi layak untuk dilibatkan dalam perundingan. Trump juga disebut-sebut akan mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia. Salah satu rancangan undang-undang yang telah didukung sedikitnya 85 senator bahkan mengusulkan tarif sebesar 500% terhadap China dan India bila kedua negara tersebut tetap membeli energi dari Rusia.