“Kami percaya bahwa transparansi dan kebebasan pers melayani pembaca, pasar, dan kepentingan publik, dan kami menolak pembatasan liputan ini,” kata juru bicara Reuters dalam sebuah pernyataan.
Bloomberg, Reuters, dan Wall Street Journal juga dikecualikan dari acara yang sama pada 2023, serta dari pertemuan para menteri perminyakan awal tahun itu.
Menteri Perminyakan Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, pemimpin de facto OPEC, telah secara terbuka mengkritik para jurnalis atas laporan mereka tentang kelompok tersebut.
Sebagian besar pertemuan kini diadakan secara daring, sebuah langkah yang menghilangkan kesempatan bagi wartawan untuk bertanya kepada para menteri sebelum dan sesudah keputusan produksi dibuat.
Seminar tahun ini hadir di tengah perjuangan kelompok tersebut untuk mempertahankan kendali atas narasi pasar minyak di saat Wall Street hampir secara bulat pesimistis terhadap prospek harga minyak di paruh kedua tahun ini.
"Kami sekali lagi sangat kecewa karena OPEC mengecualikan jurnalis, termasuk dari Bloomberg News, dari seminarnya," kata juru bicara Bloomberg News.
"Transparansi pasar jelas merupakan kepentingan publik, dan kami terus mendesak OPEC untuk mengizinkan jurnalis dari outlet berita global yang relevan untuk menghadiri acaranya."
Seorang juru bicara New York Times mengonfirmasi bahwa mereka tidak terakreditasi untuk acara tersebut dan tidak diberi alasan apa pun atas keputusan tersebut. Financial Times dan Wall Street Journal menolak berkomentar.
OPEC tidak menanggapi permintaan komentar.
Bersama Pangeran Abdulaziz dan menteri OPEC lainnya, para CEO termasuk pimpinan Shell Plc, TotalEnergies SE, dan BP Plc berbicara di seminar pada hari pembukaannya.
(bbn)





























