“Kalau memang diperlukan, kami akan periksa. Tapi saat ini belum. Perusahaan (Ajaib) juga sudah melakukan klarifikasi kepada nasabah,” lanjutnya.
Di sisi lain, Direktur Utama Ajaib Sekuritas Juliana mengatakan pihaknya akan meningkatkan layanan pengguna terutama terkait platform investasi yang lebih mudah dipahami dan lebih baik menyusul adanya kasus transaksi Rp1,8 miliar.
“Dari investor yang baru mulai, investor yang rajin nabung saham atau yang setiap hari trading. Dalam 30 hari, saya akan temui teman-teman secara langsung, memahami lebih dalam dan memastikan ajaib bisa menjadi mitra yang teman teman butuhkan,” kata Juliana.
Seperti yang diketahui, seorang pengguna media sosial mengeluhkan transaksi saham janggal di aplikasi Ajaib Sekuritas. Ia mengaku hendak membeli 9 lot saham BBTN senilai Rp1 juta, namun saat dicek kembali, transaksi yang tercatat justru mencapai 16.541 lot atau sekitar Rp1,8 miliar.
Keluhan tersebut disampaikan akun Instagram @friendshipwithgod milik nasabah bernama Niyo, yang selama ini rutin berinvestasi mingguan dengan nominal tetap. Dia mengaku tidak pernah memasukkan jumlah transaksi sebesar itu, dan menilai kejadian tersebut di luar kendalinya.
Adapun Ajaib Sekuritas beberapa kali memberikan keterangan terkait transaksi Rp1,8 miliar ini. Teranyar, Direktur Utama Ajaib Sekuritas Juliana kembali menegaskan tidak ada kejanggalan dalam pembelian saham dan serta prosesnya telah melewati konfirmasi nasabah.
Sejak viralnya kasus ini, keluhan serupa terkait tampilan transaksi aplikasi trading Ajaib yang dinilai menjebak bermunculan.
(dhf)