Logo Bloomberg Technoz

Trump sendiri sudah lama menunjukkan kekesalan terhadap keputusan Nobel yang diberikan kepada pendahulunya, Barack Obama, pada tahun 2009 yang lalu, sebuah keputusan kontroversial yang terjadi sebelum Obama mengirim lebih banyak pasukan ke Afghanistan.

Kunjungan Netanyahu ke Gedung Putih, yang merupakan kunjungannya yang ketiga sejak Trump kembali menjabat Januari lalu terjadi saat kedua pemimpin merayakan keberhasilan atas perang 12 hari antara Israel dan Iran. AS ikut mendukung kampanye militer Israel terhadap Iran dan melancarkan serangkaian serangan rudal ke fasilitas nuklir Iran.

Trump mengklaim lokasi-lokasi tersebut telah “dihancurkan,” meski penghitungan kerusakan masih berjalan dan keberadaan cadangan uranium Iran masih belum jelas. Trump juga menjadi mediator gencatan senjata antara Israel dan Iran serta kini tengah mendesak Teheran untuk kembali ke meja perundingan.

Dalam jamuan makan malam itu, Trump mengatakan bahwa AS dan Iran akan segera bertemu dan kembali menegaskan keterbukaannya untuk mencabut sanksi terhadap Iran. Utusannya, Steve Witkoff, menyatakan kepada wartawan bahwa pertemuan tersebut direncanakan dalam waktu sepekan.

“Saya ingin, di waktu yang tepat, mencabut sanksi itu, memberi mereka kesempatan untuk membangun kembali,” ujar Trump di hadapan Netanyahu. “Karena saya ingin melihat Iran bangkit secara damai, bukan terus-menerus meneriakkan ‘Mati untuk Amerika, Mati untuk AS, Mati untuk Israel’ seperti yang mereka lakukan.”

Kunjungan Netanyahu ke Washington juga bertepatan dengan upaya Gedung Putih untuk mendorong penghentian konflik di Gaza. Presiden AS sebelumnya menyampaikan harapan bahwa kesepakatan gencatan senjata bisa dicapai dan para sandera yang masih ditahan Hamas bisa dibebaskan.

Trump menyebut pekan lalu bahwa gencatan senjata bisa “segera terjadi” dalam konflik yang telah berlangsung sejak serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023 dan telah meningkatkan ketegangan kawasan.

Trump dan Netanyahu sama-sama menyampaikan bahwa titik terang untuk gencatan senjata mulai terlihat, sementara Netanyahu memberi sinyal kesediaan memperluas Abraham Accords, kesepakatan yang menormalisasi hubungan Israel dengan sejumlah negara kawasan.

“Saya kira kita bisa mewujudkan perdamaian antara kami dan seluruh Timur Tengah di bawah kepemimpinan Presiden Trump,” kata Netanyahu.

Netanyahu telah menerima proposal dari Trump yang mencakup penghentian pertempuran di Gaza selama 60 hari serta pembebasan sebagian sandera. Hamas mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya merespons positif usulan tersebut dan siap langsung memasuki tahap negosiasi.

Tekanan internasional terhadap Israel untuk menghentikan perangnya di Gaza kian meningkat. Menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, lebih dari 56.000 warga Palestina telah tewas dalam operasi militer tersebut. Lembaga bantuan kemanusiaan memperingatkan bahwa 2 juta penduduk Gaza kini berada di ambang kelaparan.

(bbn)

No more pages