Kanselir Jerman Friedrich Merz selama akhir pekan membahas bagaimana menyelesaikan sengketa perdagangan AS dalam panggilan telepon terpisah dengan Von der Leyen serta rekan-rekannya dari Prancis dan Italia, seorang juru bicara pemerintah mengatakan kepada wartawan di Berlin pada hari Senin.
“Waktu hampir habis,” kata pimpinan juru bicara Merz Stefan Kornelius dalam konferensi pers pemerintah di Berlin. Ia menambahkan bahwa Jerman terus mendukung langkah Komisi Eropa dalam negosiasi dengan AS. “Ini adalah matriks faktor yang kompleks yang perlu diperhitungkan.”
Didorong oleh kemenangan legislatif dan pasar saham AS yang mencapai rekor tertinggi minggu lalu, Trump menggunakan otoritas tarifnya sebagai tool untuk mengejar keuntungan ekonomi dalam negeri AS dan menyindir saingan geopolitiknya. Ancaman terbarunya adalah pajak impor 10% untuk “negara manapun yang bersekutu dengan kebijakan-kebijakan BRICS yang anti-Amerika.”
“Tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini,” katanya dalam sebuah posting di Truth Social, tepat ketika negara-negara BRICS yang dipimpin oleh Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan berkumpul di Rio de Janeiro untuk mengadakan pertemuan yang dimulai pada hari Minggu.
Setelah dua bulan mengalami kenaikan di tengah gencatan senjata perang dagang, ketegangan tarif kembali menjadi perhatian para investor ekuitas. Indeks S&P 500 turun 0,5% setelah pasar ekuitas tunai ditutup di AS pada hari Jumat untuk liburan 4 Juli. Saham-saham Eropa datar, sementara indeks ekuitas Asia turun 0,7%.
Dolar AS menguat sebanyak 0,5%, mencapai level tertinggi terhadap sekeranjang mata uang dalam lebih dari satu minggu. Dolar Australia dan Selandia Baru masing-masing merosot sekitar 1% karena adanya pandangan bahwa tarif yang lebih tinggi dapat berdampak serius pada negara-negara tersebut, yang menganggap China sebagai mitra dagang utama. Obligasi AS bertenor lebih pendek naik sedikit di tengah melemahnya selera risiko.
Menjelang hari-hari terakhir sebelum tanggal 9 Juli berakhirnya penangguhan 90 hari dari apa yang disebut Trump sebagai tarif resiprokal, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan bahwa 18 mitra dagang utama menjadi prioritas, dengan beberapa kesepakatan besar yang diharapkan akan diumumkan. Dia juga mengakui banyaknya diskusi yang sedang berlangsung mempersulit tahap akhir.
“Ada banyak kemacetan yang terjadi di tahap akhir,” ujar kepala Departemen Keuangan di Fox News Sunday sambil menolak untuk menyebutkan tanggal 1 Agustus sebagai tenggat waktu resmi yang baru. “Jika Anda ingin mempercepatnya, silakan saja,” katanya di CNN tentang negara-negara yang menerima surat. “Jika Anda ingin kembali ke tarif lama, itu pilihan Anda.”
Dalam sebuah posting media sosial pada hari Minggu, Trump mengatakan bahwa dia akan mengumumkan bahwa “Surat Tarif Amerika Serikat, dan/atau Kesepakatan, dengan berbagai Negara dari seluruh Dunia, akan dikirimkan mulai” pada siang hari waktu Washington.
Para pejabat dari negara-negara ekonomi termasuk Uni Eropa dan Jepang telah berdiskusi dengan Washington selama liburan akhir pekan di AS.
Pemerintahan Trump telah menyatakan selama berminggu-minggu bahwa beberapa kesepakatan akan segera terjadi, tetapi sejauh ini hanya kerangka kerja terbatas dengan Inggris, gencatan senjata dengan China, dan garis besar pakta dengan Vietnam yang telah diumumkan.
(bbn)



























