Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Bersiap Menguat Didukung Data Tenaga Kerja AS

News
04 July 2025 07:00

Ilustrasi Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Richard Henderson - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan menguat pada Jumat (4/7/2025), mengikuti rekor tertinggi baru di bursa saham Amerika Serikat (AS) setelah data ketenagakerjaan yang kuat meredakan kekhawatiran perlambatan ekonomi.

Kontrak berjangka indeks saham Jepang dan Australia terpantau naik, sementara kontrak berjangka untuk Hong Kong sedikit melemah. Pada Kamis (3/7/2025), indeks S&P 500 menguat 0,8% dan Nasdaq 100 naik 1%, keduanya mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang masa dalam sesi perdagangan yang lebih singkat menjelang libur Hari Kemerdekaan AS. Kontrak berjangka untuk saham AS nyaris tidak berubah pada awal perdagangan Asia.


Pasar AS ditutup sebelum DPR mengesahkan rancangan undang-undang pajak Presiden Donald Trump yang mencakup pemangkasan pajak senilai sekitar US$4,5 triliun. Kebijakan ini sebelumnya sempat memicu kekhawatiran terkait lonjakan defisit anggaran.

Imbal hasil obligasi AS turun sementara dolar menguat, mencerminkan pandangan pelaku pasar bahwa tekanan terhadap bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga berkurang setelah pertumbuhan lapangan kerja pada Juni melampaui ekspektasi. Pelaku pasar swap kini hampir tidak melihat peluang pemangkasan suku bunga pada Juli, dibandingkan dengan kemungkinan sekitar 25% sebelum data tersebut dirilis. Peluang penurunan suku bunga pada September juga menurun menjadi sekitar 70%.

Grafik S&P 500. (Sumber: Bloomberg)