RI-AS Belum Sepakati Tarif, Sri Mulyani Waspada Dampak ke Ekspor
Dovana Hasiana
03 July 2025 22:48

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi belum diumumkannya kesepakatan tarif perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) menunjukkan adanya ketidakpastian yang bakal berdampak pada kinerja ekspor.
Sri Mulyani mengatakan ketidakpastian juga tercermin melalui Presiden AS Donald Trump yang mengancam Jepang dengan hukuman tarif perdagangan yang lebih tinggi, di tengah Vietnam yang sudah mendapatkan kesepakatan tarif lebih rendah dibandingkan rencana awal 46%.
Menurut Sri Mulyani, penerapan tarif perdagangan, yang batasnya adalah pada 9 Juli 2025, bakal berdampak kepada kinerja pertumbuhan ekspor Indonesia yang selama ini mencatatkan tren positif. Perlu diketahui, Indonesia mendapatkan tarif resiprokal 32%.
"Kita sudah lihat Vietnam sudah mendapatkan deal (sepakat), Indonesia belum diumumkan, Jepang mendapatkan hukuman yang lebih tinggi tarifnya. Jadi ini masih sangat tidak pasti dari sisi tarif dan kemudian berdampak pada kinerja ekspornya," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja Komisi XI, Kamis (3/7/2025).
Dalam kaitan itu, Sri Mulyani menyinggung bahwa ekspor merupakan salah satu komponen pengeluaran yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurutnya, ekspor harus tumbuh 5,4%-6,4% agar pertumbuhan ekonomi mencapai 4,7%-5% pada 2025. Angka itu juga harus naik pada level 6,5%-6,8% agar pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,2%-5,8% pada 2026.































