DPR Kritik Sri Mulyani: Efisiensi Anggaran tapi Utang Bengkak
Dovana Hasiana
02 July 2025 13:39

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) di Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dolfie O.F.P mencecar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati soal langkah efisiensi anggaran pemerintah yang justru berujung pada melebarnya defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Dolfie, yang merupakan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menilai seharusnya pemerintah bisa melakukan efisiensi atau penghematan belanja sebesar Rp306,69 triliun sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.
Namun, berdasarkan proyeksi (outlook) pertengahan semester, belanja negara hanya dikurangi sebesar Rp93,8 triliun menjadi Rp3.527,5 triliun pada 2025 dibandingkan dengan target Rp3.621,3 triliun pada APBN 2025.
Dalam kaitan itu, Dolfie menggarisbawahi efisiensi yang dilakukan pemerintah hanya berupa pergeseran atau penajaman prioritas, di mana terdapat sekitar Rp200-an triliun yang tidak jadi diefisiensikan atau dikembalikan ke kementerian/lembaga.
Terlebih, pemerintah juga memproyeksikan bahwa defisit bakal melebar menjadi Rp662 triliun atau 2,78% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dari sebelumnya Rp616,2 triliun atau 2,53% dari PDB pada APBN 2025. Dolfie juga menyoroti langkah Sri Mulyani yang justru meminta persetujuan DPR untuk menggunakan SAL untuk menutupi kenaikan defisit tersebut.