Logo Bloomberg Technoz

Kemenperin Beberkan Dua Faktor Penghambat Kinerja Manufaktur

Sultan Ibnu Affan
02 July 2025 10:20

Ilustrasi pabrik manufaktur tekstil dan pakaian jadi di Indonesia. (Muhammad Fadli/Bloomberg)
Ilustrasi pabrik manufaktur tekstil dan pakaian jadi di Indonesia. (Muhammad Fadli/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan sejumlah faktor yang menyebabkan kinerja sektor industri manufaktur di Indonesia masih terkontraksi sepanjang Juni tahun ini, yang sekaligus menjadikan kinerja sektor ini terus kontraksi selama 3 bulan beruntun.

Juru Bicara Febri Hendri Antoni Arief menilai penyebab utamanya adalah perusahaan industri masih menunggu paket kebijakan deregulasi yang pro bisnis. Lalu, adanya pelemahan permintaan pasar ekspor dan domestik, termasuk penurunan daya beli masyarakat.

"Dua faktor yang menyebabkan PMI Indonesia pada Juni 2025 masih kontraksi, pertama perusahaan industri masih menunggu kebijakan pro bisnis, dan kedua pelemahan permintaan pasar ekspor dan pasar domestik serta penurunan daya beli di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (2/7/2025).


Febri lantas mengatakan jika kebijakan yang diklaim pro industri yang saat ini tengah ditunggu pengusaha meliputi perlindungan terhadap pasar domestik dari banjirnya produk impor yang membuat barang dari luar negeri tersebut jauh lebih murah, seperti revisi Permendag 8/2024.

Kebijakan tersebut, kata dia, diharapkan mampu mengurangi dan membatasi barang impor murah yang telah mempersempit permintaan produk dalam negeri di pasar domestik.