Bursa Asia Tertekan usai Trump Tegaskan Kenaikan Tarif 9 Juli
News
02 July 2025 08:55

Anand Krishnamoorthy - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham di Asia melemah tipis setelah Presiden AS Donald Trump menegaskan tidak akan menunda tenggat 9 Juli untuk menaikkan tarif terhadap mitra dagang, memperburuk ketegangan perdagangan yang sudah memanas.
Indeks regional saham turun 0,3%. Bursa Jepang merosot 0,7% usai Trump mengancam akan menaikkan tarif impor dari negara tersebut dan kembali mengkritik Jepang karena tidak mau menerima ekspor beras AS. Sementara itu, indeks dolar AS turun 0,1% setelah sebelumnya menyentuh level terendah sejak 2022. Imbal hasil obligasi AS (Treasury) stabil pada Rabu (2/7/2025) pagi, setelah naik pada perdagangan Selasa.
Para investor mencermati langkah Trump terkait jeda sementara tarif yang diumumkan pada April lalu. Tarif tersebut sempat ditangguhkan selama 90 hari untuk memberi ruang negosiasi. Meski dulu pasar saham global kerap bergejolak akibat berita perang dagang, kini indeks saham justru mendekati rekor tertinggi. Ketenangan ini didorong ekspektasi bahwa Trump akan kembali menunda tarifnya, mengikuti pola ancaman yang biasanya diikuti langkah mundur.
“Meski saham AS mungkin terlalu optimistis, saham internasional justru cenderung bereaksi berlebihan setiap kali Trump meningkatkan tensi,” kata Phillip Wool, kepala manajemen portofolio Rayliant Global Advisors Ltd. “Tak mengejutkan jika Trump kembali memainkan skenario kebuntuan 9 Juli dan ancaman tarif super tinggi demi menekan kesepakatan yang lebih baik. Ini juga bagian dari panggung politik.”































