Logo Bloomberg Technoz

Bank tersebut menambahkan, para likuidator secara terbuka telah menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut merupakan "perusahaan cangkang tanpa bisnis yang legal."

Standard Chartered menyampaikan pihaknya telah melaporkan aktivitas transaksi perusahaan-perusahaan 1MDB, menutup rekening-rekening mereka pada tahun 2013, dan bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas investigasi.

Dua analis JPMorgan Chase & Co menulis dalam catatannya, mereka memprediksi adanya risiko terbatas pada target distribusi modal bank tersebut hingga tahun 2026 karena litigasi ini akan memakan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan. 

"Bahkan skenario terburuk yang mungkin terjadi berupa denda sebesar US$2,7 miliar pun akan bisa dikelola dalam konteks pembangkitan modal," jelas Kian Abouhossein dan Sheel Shah.

Harga saham Standard Chartered turun hingga 3,4% di London pada Selasa, penurunan intraday terbesar dalam lebih dari sebulan terakhir.

Financial Times melaporkan gugatan tersebut sebelumnya.

Skandal 1MDB merupakan salah satu kasus penipuan keuangan terbesar dalam sejarah, di mana dana yang dicuri diperkirakan melampaui US$4 miliar. Penyelidikan mengarah pada penahanan mantan eksekutif Goldman Sachs Group Inc dan mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak. Pengusaha Malaysia Jho Low masih buron.

Pihak berwenang Singapura menjatuhkan denda sebesar S$5,2 juta kepada Standard Chartered pada tahun 2016 atas pelanggaran anti-pencucian uang terkait kasus tersebut. Bank-bank lain juga dikenai denda.

(bbn)

No more pages