Logo Bloomberg Technoz

Manufaktur Asia Tertekan Jelang Tenggat Nego Tarif AS 9 Juli

News
01 July 2025 14:00

Aktivitas manufaktur. (Dok: ilustrasi/Bloomberg)
Aktivitas manufaktur. (Dok: ilustrasi/Bloomberg)

Claire Jiao - Bloomberg News

Bloomberg, Aktivitas manufaktur di Asia semakin melambat pada Juni, menjadi sinyal peringatan bagi prospek pertumbuhan kawasan ini menjelang kenaikan tarif atas pengiriman barang ke AS yang akan berlaku pekan depan.

Ekonomi yang bergantung pada ekspor seperti Taiwan dan Vietnam mengalami penurunan lebih dalam pada indeks manajer pembelian (PMI), dengan pabrik-pabrik melaporkan penurunan lanjutan pada pesanan baru, produksi, dan jumlah tenaga kerja seiring perang dagang yang menekan permintaan.


PMI Taiwan turun menjadi 47,2 pada Juni dari 48,6 pada Mei, menurut survei yang dirilis Selasa (1/7) oleh S&P Global. Penurunan pesanan baru dan penjualan ekspor baru terjadi dengan laju yang lebih tajam. “Perusahaan sering mengomentari berkurangnya permintaan pelanggan baik di dalam negeri maupun di luar negeri karena kekhawatiran tarif dan sikap hati-hati klien,” ujar Annabel Fiddes dari S&P Global Market Intelligence.

Sementara itu, bagi Korea Selatan (Korsel) — yang merupakan kekuatan manufaktur di kawasan — PMI naik menjadi 48,7 pada Juni dari 47,7 pada Mei. Namun, angka ini tetap berada di bawah ambang batas 50 yang memisahkan ekspansi dan kontraksi. S&P mencatat ada “kantong-kantong perbaikan” di pasar domestik, tetapi permintaan internasional masih lemah. Ekspor Korsel sempat sedikit pulih pada Juni, sebagian karena percepatan pengiriman sebelum tarif timbal balik Donald Trump mulai naik.

Aktivitas manufaktur Asia. (Sumber: Bloomberg)