Senada, saham konsumen non primer juga melesat hingga menjadi penopang IHSG, saham PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) terbang 9,28%, saham PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) mencatat kenaikan 8,22%, dan saham PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) menguat 7,21%.
Saham-saham LQ45 juga melesat hingga menutup hari di teritori positif i.a, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melesat 9,29%, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menguat 6,81%, dan saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terapresiasi 6,79%.
Sama halnya, tren positif juga terjadi pada saham LQ45 berikut, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatat penguatan 5,03%, saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) ada kenaikan 4,89%, dan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menguat 4,26%.
Negosiasi Tarif Dagang AS
Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak melihat perlunya memperpanjang batas waktu perdagangan 9 Juli yang ia tetapkan. Batas kesempatan ini diberikan kepada berbagai negara untuk mencapai kesepakatan dengan AS agar terhindar dari kenaikan tarif.
Trump dan para penasihatnya telah menyusun rencana ambisius untuk periode negosiasi, dan berulang kali menyebut sedang berdiskusi dengan puluhan mitra dagang guna menekan defisit perdagangan dan menghapus hambatan-hambatan dagang, seperti yang dilaporkan Bloomberg News.
Mencermati itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah Indonesia sudah memiliki penawaran kedua untuk negosiasi tarif perdagangan dengan Amerika Serikat (AS).
Hal ini dilakukan di tengah berakhirnya batas waktu 9 Juli 2025 yang diberikan kepada berbagai negara untuk mencapai kesepakatan dengan AS agar terhindar dari kenaikan tarif.
Kendati demikian, Airlangga tidak menjelaskan dengan lengkap mengenai aspek dan sektor yang masuk ke dalam penawaran kedua tersebut.
Hal yang terang, Airlangga mengatakan tawaran kedua sudah diterima oleh AS. Selain itu, Indonesia juga telah berkomunikasi dengan United States Trade Representative (USTR), United States Secretary of Commerce Howard Lutnick, dan US Secretary of Treasury Scott Bessent.
“Pemerintah sudah terus berkomunikasi, baik secara tertulis. Indonesia punya tawaran kedua dan ini sudah diterima oleh AS. Tentu dari AS, kita sudah bicara juga dengan USTR Secretary of Commerce dan Secretary of Treasury,” ujar Airlangga saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Senin (30/6/2025).
Selain itu, Airlangga mengatakan tim dari Indonesia sudah siap dan menunggu (standby) di Washington, D.C, AS. Hal ini dilakukan agar Delegasi Indonesia bisa langsung memberikan klarifikasi atau tanggapan bila terdapat perubahan kebijakan dari AS.
Sebelumnya, Airlangga memang mengonfirmasi telah melakukan pertemuan secara daring atau online dengan US Secretary of Treasury Scott Bessent pada Rabu setempat. Hal ini menjadi bagian dari upaya negosiasi tarif perdagangan.
“Apa yang ditawarkan oleh Indonesia dijelaskan dan tentunya Indonesia ingin mendapatkan feedback. Apa saja yang sekiranya masih diharapkan oleh AS, dari pembicaraan kemarin cukup positif,” ujar Airlangga saat ditemui di kantornya, Kamis.
Mengutip riset Phintraco Sekuritas sebelumnya, Pemerintah Indonesia tengah bernegosiasi di bidang tarif, hambatan non tarif, perdagangan digital, aturan asal barang serta isu keamanan ekonomi dan nasional.
“Investor mencermati ujung negosiasi dagang dengan deadline pada 9 Juli 2025,” terangnya.
(fad/wep)






























