Harga Minyak Mulai Mereda, Pasar Kini Pantau Tarif AS
News
27 June 2025 10:15

Bloomberg News
Bloomberg, Harga minyak bergerak stabil di akhir pekan seiring meredanya konflik di Timur Tengah. Kini, perhatian pasar bergeser kepada negosiasi tarif AS serta potensi pelonggaran sanksi Washington terhadap Iran.
West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati US$65 per barel setelah naik 0,5% di sesi sebelumnya, sementara Brent mendekati US$68 pada Kamis (26/6/2025). Amerika Serikat dan China telah merampungkan kesepahaman dagang yang dicapai bulan lalu di Jenewa, ujar Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dalam wawancara dengan Bloomberg Television. Sementara itu, menurut laporan CNN, pemerintahan Trump tengah mempertimbangkan insentif untuk memulai kembali pembicaraan dengan Iran, termasuk kemungkinan melonggarkan sanksi.
Harga minyak diprediksi akan mencatatkan penurunan signifikan minggu depan usai konflik di Timur Tengah menjadi sentimen terbesar sejak tahun 2022 saat Rusia melakukan invasi ke Ukraina. Krisis di Timur Tengah sempat mengancam pasokan dari wilayah yang menyumbang sekitar sepertiga produksi minyak dunia. Harga sempat melonjak setelah serangan mendadak Israel terhadap Iran pada 12 Juni, sebelum anjlok kembali karena respons Iran tidak menyasar infrastruktur energi dan Presiden Donald Trump mengumumkan gencatan senjata pada Selasa lalu.
Agenda penting ke depan mencakup pertemuan OPEC+ pada 6 Juli untuk memutuskan kebijakan produksi Agustus, serta tenggat waktu 9 Juli bagi AS untuk memutuskan apakah akan menerapkan tarif “Hari Pembebasan” terhadap mitra dagang utamanya.