Harga emas juga berhasil mencatatkan kenaikan 1,58% dalam sebulan atau 30 hari perdagangan.
Emas juga masih menjadi salah satu aset paling cerah dan berkilau tahun ini. Sepanjang tahun 2025 (year–to–date). harga emas melesat 26,15%.
Kenaikan harga yang tinggi itu membuat investor tergoda untuk mencairkan cuan. Emas pun tersengat tekanan jual sehingga harganya turun.
Di samping faktor teknikal, perkembangan di Timur Tengah juga menjadi sentimen yang mempengaruhi harga emas. Bloomberg News melaporkan, Presiden Donald Trump mengumumkan gencatan senjata sementara antara Israel dan Iran, yang meningkatkan harapan konflik terburuk di Timur Tengah akan usai.
“Prospek konflik berkepanjangan dengan keterlibatan AS telah dievaluasi ulang, memberi lampu hijau untuk menambah risiko,” kata Chris Weston, Head of Research di Pepperstone Group Ltd.
Dengan itu, investor mulai mengalihkan investasinya ke aset-aset berisiko dari aset rendah risiko, seperti emas. Emas adalah aset yang dipandang aman (Safe Haven Asset).
Saat situasi lebih tenang, investor cenderung memilih aset–aset berisiko yang bisa bisa mendatangkan keuntungan secara lebih potensial.
(fad)