Di pasar spot, rupiah ditutup melemah 0,61% di level Rp16.485/US$. Dalam intraday trading, rupiah sempat ambles menyentuh Rp16.497/US$ pada pukul 13:44 WIB sebelum intervensi bank sentral mendorong lagi rupiah mengurangi pelemahan dan akhirnya kehilangan 100 poin hari ini.
Di pasar offshore, rupiah NDF bahkan menjebol level Rp16.528/US$ dan akhirnya tertarik lagi ke kisaran Rp16.514/US$ ketika pasar spot mengakhiri sesi.
Di Asia, semua mata uang tergerus oleh dolar AS. Yen jadi yang terburuk dengan pelemahan mencapai 0,88%, disusul peso, ringgit juga won. Pelemahan rupiah menjadi yang terdalam ketujuh di Asia pada kemarin.
Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah. IHSG melemah 119,99 poin, atau ambles 1,74% ke posisi 6.787,14 pada Senin (23/6/2025).
Di sisi lain, Kemenkeu melihat level harga minyak terkini masih berada di bawah asumsi yang digunakan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yaitu sebesar US$82 per barel. Harga minyak Brent di akhir pekan ini masih pada level US$77,27 (end of period/eop) dan rata-rata tahun berjalan atau year-to-date (ytd) dari minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) masih ada di bawah US$73 per barel, sehingga masih terdapat ruang fiskal untuk meredam rambatan inflasi.
Hal ini juga termasuk dari sisi rambatan ke dalam negeri melalui tekanan harga minyak terhadap inflasi yang berkaitan dengan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dapat diredam dengan adanya subsidi dan kompensasi yang diberikan pemerintah. Pemerintah menetapkan alokasi subsidi energi Rp203,4 triliun pada APBN 2025.
Deni mengatakan, masih terdapat ruang fiskal untuk menyerap risiko inflasi terhadap domestik melalui kebijakan pemerintah tersebut. Sehingga, fungsi APBN sebagai shock absorber masih dapat berjalan dengan baik.
“Kepercayaan investor terhadap sovereign instrument yaitu surat berharga negara [SBN] juga masih terjaga, meskipun terjadi outflow tetapi dari sisi tekanan terhadap harga [kenaikan yield] masih sangat terbatas,” ujarnya.
Deni mengatakan, pemerintah melalui koordinasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, secara reguler memantau berbagai perkembangan kondisi global yang memberikan risiko bagi perekonomian dan sektor keuangan Indonesia. Secara reguler juga dilakukan penilaian bersama di dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan untuk mengukur potensi risiko dari berbagai perkembangan, terutama global terhadap ekonomi dan pasar keuangan Indonesia.
Dalam perkembangannya, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk gencatan senjata sementara atas konflik mereka, yang akan dimulai sekitar tengah malam waktu Washington pada Senin (23/6/2025).
Trump, yang membuat pengumuman mengejutkan tersebut di platform Truth Social-nya beberapa hari setelah memerintahkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran, mengatakan kesepakatan ini ditujukan untuk mengakhiri pertempuran secara permanen.
"Dengan asumsi segala sesuatunya berjalan sesuai rencana, yang pasti akan terjadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua negara, Israel dan Iran, atas ketahanan, keberanian, dan kecerdasan mereka untuk mengakhiri, apa yang seharusnya disebut 'PERANG 12 HARI.'"
(dhf)



























