Pertumbuhan ini kata dia, masih melampaui tingkat pertumbuhan rata-rata untuk negara berpenghasilan menengah dan wilayah Asia Timur-Pasifik.

"Pertumbuhan yang tangguh ini juga datang atau mungkin karena dan didorong oleh indikator makroekonomi positif secara keseluruhan. Inflasi rendah, penyangga keuangan yang memadai. Keduanya berkontribusi pada ketahanan, ini adalah bukti manajemen makroekonomi yang bijaksana dari otoritas fiskal dan moneter Indonesia," jelasnya.

Akan tetapi, Carolyn menyebut ketidakpasian global memberikan dampak pada ekonomi Indonesia. Pasalnya, tekanan eksternal yang dirasakan ekonomi Indonesia berasal dari ketidakpastian kebijakan global, dan risiko geopolitik yang terus meningkat.

"Tetapi kita harus realistis, kita tidak dapat mengatakan bahwa Indonesia kebal dari tekanan eksternal, seperti ketidakpastian global. Dan ketidakpastian ini benar-benar diharapkan untuk terus menimbulkan risiko penurunan yang signifikan," pungkasnya.

(lav)