Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi RI Butuh Stimulasi, BI Rate Bisa Turun Dua Kali Lagi

Redaksi
19 June 2025 12:32

Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)
Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Arah kebijakan suku bunga acuan, BI Rate, di sisa tahun ini masih menyisakan peluang pemangkasan lebih dari sekali, di tengah kelesuan ekonomi domestik yang membutuhkan dorongan lebih besar agar bisa bangkit lagi ketika inflasi terus merosot. Namun, ketidakpastian global yang masih membayangi pergerakan rupiah ke depan juga menjegal arus masuk modal, masih akan jadi faktor penentu kapan tepatnya suku bunga akan kembali dipangkas.

Dalam paparan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang digelar kemarin, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberi penekanan berulang tentang kebutuhan besar mendorong perekonomian domestik yang memang tengah diliputi kelesuan. 

"Kami terus mencermati ruang penurunan suku bunga BI rate lebih lanjut. Mengapa demikian? Karena dasar pertimbangan untuk suku bunga adalah perkiraan inflasi tetap rendah tahun ini dan tahun depan juga rendah sesuai sasaran 2,5% plus minus 1%," kata Perry.

Adapun timing atau kapan waktu penurunan yang tepat, Perry mengatakan bank sentral akan menimbang kondisi global terutama dampak terhadap rupiah. "Timing akan kami lihat bagaimana kondisi global terutama terhadap stabilitas nilai tukar rupiah," kata Perry.

Dalam paparannya, Dewan Gubernur Bank Indonesia melihat ketidakpastian perekonomian global sejatinya sedikit mereda akan tetap tinggi di tengah dinamika negosiasi tarif resiprokal AS dan yang terbaru adalah pecahnya eskalasi konflik di Timur Tengah. "Berbagai indikator menunjukkan kebijakan tarif AS berdampak pada melambatnya ekonomi dunia," kata Perry.