Bloomberg Technoz, Jakarta - Perkembangan teknologi persenjataan berbasis rudal telah berlangsung sangat panjang, sejak pertama kali digunakan dalam bentuk sederhana di medan perang abad ke-13. Kini, rudal menjadi tulang punggung kekuatan militer berbagai negara, dengan kecanggihan yang memungkinkan serangan presisi dari jarak ribuan kilometer.

Rudal kini tak hanya menjadi alat perang, tapi juga alat diplomasi dan penyeimbang kekuatan. Ketegangan yang terjadi di berbagai negara juga kerap kali disertai unjuk kekuatan lewat uji coba rudal.

Baru-baru ini, penggunaan rudal balistik hingga rudal hipersonik Iran dipertontonkan. Ini sebagai respons terhadap serangan Israel. Sebuah hal yang menunjukkan bagaimana senjata ini tetap relevan dan menimbulkan kekhawatiran global, terlebih karena potensi eskalasi yang sangat cepat. 

Mengutip dari ensiklopedia Britannica, Rabu (18/6/2025), catatan  pertama penggunaan senjata mirip rudal berasal dari China pada tahun 1232 saat Dinasti Song menggunakan "roket api" melawan invasi Mongol. Roket ini berupa tabung bambu berisi bubuk mesiu yang diluncurkan dengan lontaran api.

Hingga pada abad ke-18, teknologi ini menyebar ke India, yang mengembangkan roket Mysorean.