Logo Bloomberg Technoz

Negara-negara Eropa juga tengah meningkatkan anggaran pertahanan mereka karena invasi Rusia ke Ukraina yang masih berlangsung, ditambah sikap Presiden AS Donald Trump yang enggan memberikan dukungan tanpa batas ke Kyiv. Hal ini membuka peluang dagang baru bagi Turki. Pada bulan Maret, produsen drone Turki, Baykar, menandatangani kerja sama dengan perusahaan Italia Leonardo SpA untuk mengembangkan teknologi drone bersama.

Erdogan mengatakan bahwa kawasan Timur Tengah kini menghadapi “ancaman dan permusuhan yang semakin meningkat akibat agresi Israel,” dan memperingatkan bahwa “setiap langkah di kawasan ini yang diambil tanpa mempertimbangkan fakta, bisa memicu bencana di masa depan.”

Hubungan Turki dan Israel memang sering tidak harmonis, dan memburuk sejak perang di Gaza pecah pada Oktober 2023. Saat itu, Erdogan dengan keras mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena dampak militer Israel terhadap warga sipil Palestina.

Pada bulan April, ketegangan antara kedua negara makin memanas setelah serangan udara Israel menghantam sejumlah situs militer di Suriah, lokasi di mana Turki berencana membangun pangkalan militer. Ketegangan ini akhirnya diredakan setelah Presiden AS Donald Trump yang turun tangan sebagai penengah. Kedua negara pun sepakat membuat mekanisme untuk mencegah bentrok langsung di Suriah.

Meski begitu, kekhawatiran Turki terhadap aksi militer Israel masih tinggi. Sekutu nasionalis Erdogan secara terbuka menyebut tindakan Israel sebagai ancaman.

“Operasi yang dilakukan di Iran itu, dalam arti tertentu, adalah pesan gelap yang ditujukan kepada Turki,” kata Devlet Bahceli, ketua partai nasionalis MHP sekaligus sekutu dekat Erdogan, pekan lalu.

Erdogan berharap proses peningkatan produksi rudal bisa berlangsung cepat.

“Mudah-mudahan, dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita bisa punya kekuatan pertahanan yang membuat siapa pun tidak berani menantang kita,” ujarnya.

Sebagai bagian dari program rudal balistik, Turki juga tengah mengupayakan peningkatan jangkauan rudal Tayfun buatan dalam negeri, yang saat ini mampu menempuh jarak sekitar 560 kilometer. Pada 2022, Erdogan mengatakan bahwa Turki berencana membangun lokasi uji coba rudal jarak jauh dan roket luar angkasa di Somalia.

(bbn)

No more pages